Captain Nathan Algren (Cruise) is a

Captain Nathan Algren (Cruise) is a man adrift. The battles he once fought now seem distant and futile. Once he risked his life for honor and country, but, in the years since the Civil War, the world has changed. Pragmatism has replaced courage, self-interest has taken the place of sacrifice and honor is nowhere to be found - especially out West where his role in the Indian Campaigns ended in disillusionment and sorrow. Somewhere on the unforgiving plains near the banks of the Washita River, Algren lost his soul. A universe away, another soldier sees his way of life about to disintegrate. He is Katsumoto (Watanabe), the last leader of an ancient line of warriors, the venerated Samurai, who dedicated their lives to serving emperor and country. Just as the modern way encroached upon the American West, cornering and condemning the Native American, it also engulfed traditional Japan. The telegraph lines and railroads that brought progress now threaten those values and codes by which the Samurai have lived and died for centuries. But Katsumoto will not go without a fight.

The paths of these two warriors converge when the young Emperor of Japan, wooed by American interests who covet the growing Japanese market, hires Algren to train Japan's first modern, conscript army. But as the Emperor's advisors attempt to eradicate the Samurai in preparation for a more Westernized and trade-friendly government, Algren finds himself unexpectedly impressed and influenced by his encounters with the Samurai. Their powerful convictions remind him of the man he once was. Thrust now into harsh and unfamiliar territory, with his life and perhaps more important, his soul, in the balance, the troubled American soldier finds himself at the center of a violent and epic struggle between two eras and two worlds, with only his sense of honor to guide him.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kapten Nathan Algren (Cruise) adalah seorang pria yang terombang-ambing. Pertempuran sekali dia berjuang sekarang tampak jauh dan sia-sia. Setelah ia membahayakan nyawanya untuk kehormatan dan negara, namun, dalam tahun-tahun sejak perang saudara, dunia telah berubah. Pragmatisme telah menggantikan keberanian, kepentingan diri sendiri telah mengambil tempat pengorbanan dan kehormatan adalah tak bisa ditemukan - terutama keluar Barat yang mana perannya dalam kampanye India berakhir dalam kekecewaan dan kesedihan. Di suatu tempat di dataran tak kenal ampun di dekat tepi Sungai Washita, Algren kehilangan jiwanya. Pergi alam semesta, tentara lain melihat cara hidupnya akan hancur. Dia adalah Katsumoto (Watanabe), pemimpin terakhir dari garis kuno prajurit, Samurai dimuliakan, yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani Kaisar dan negara. Sama seperti cara modern menerobos berdasarkan Barat Amerika, menikung dan mengutuk Amerika asli, itu juga dilanda tradisional Jepang. Telegraf garis dan rel kereta api yang membawa kemajuan sekarang mengancam mereka nilai-nilai dan kode yang Samurai hidup dan mati selama berabad-abad. Tapi Katsumoto tidak akan pergi tanpa perlawanan.Jalan ini dua prajurit berkumpul ketika Kaisar muda Jepang, membujuk penanam modal oleh kepentingan Amerika yang mengingini Jepang pasar berkembang, menyewa Algren untuk melatih tentara Jepang pertama modern, dua. Tetapi sebagai penasihat Kaisar upaya untuk membasmi Samurai dalam persiapan untuk pemerintah lebih kebarat dan perdagangan-ramah, Algren menemukan dirinya tiba-tiba terkesan dan dipengaruhi oleh pertemuannya dengan Samurai. Keyakinan kuat mereka mengingatkan manusia dia dulu. Dorong sekarang ke wilayah yang keras dan Asing, dengan hidupnya dan mungkin lebih penting, jiwanya, seimbang, tentara Amerika yang bermasalah menemukan dirinya di pusat kekerasan dan epik perjuangan antara dua era dan dua dunia, dengan hanya rasa kehormatan untuk membimbingnya.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kapten Nathan Algren (Cruise) adalah terpaut manusia. Pertempuran ia pernah berjuang sekarang tampak jauh dan sia-sia. Setelah ia mempertaruhkan nyawanya untuk kehormatan dan negara, tetapi, pada tahun-tahun sejak Perang Saudara, dunia telah berubah. Pragmatisme telah menggantikan keberanian, kepentingan diri telah mengambil tempat pengorbanan dan kehormatan adalah tempat yang akan ditemukan - terutama di Barat di mana perannya dalam Kampanye India berakhir di kekecewaan dan kesedihan. Di suatu tempat di dataran tak kenal ampun dekat tepi Sungai Washita, Algren kehilangan jiwanya. Sebuah alam semesta jauh, tentara lain melihat cara hidupnya akan hancur. Dia adalah Katsumoto (Watanabe), pemimpin terakhir dari garis kuno prajurit, yang dihormati Samurai, yang mendedikasikan hidup mereka untuk melayani kaisar dan negara. Sama seperti cara modern dirambah Amerika Barat, menikung dan mengutuk asli Amerika, juga menelan Jepang tradisional. Garis telegraf dan rel kereta api yang membawa kemajuan sekarang mengancam nilai-nilai dan kode dimana Samurai telah hidup dan mati selama berabad-abad. Tapi Katsumoto tidak akan pergi tanpa perlawanan.

Jalan dari dua prajurit tersebut bertemu ketika Kaisar muda Jepang, dirayu oleh kepentingan Amerika yang mengingini pasar Jepang tumbuh, mempekerjakan Algren untuk melatih modern pertama, tentara wajib Jepang. Tapi sebagai penasehat Kaisar berusaha untuk membasmi Samurai dalam persiapan untuk pemerintahan yang lebih kebarat-baratan dan ramah-perdagangan, Algren menemukan dirinya tiba-tiba terkesan dan dipengaruhi oleh pertemuannya dengan Samurai. Keyakinan kuat mereka mengingatkan dia dari pria yang dulu. Dorong sekarang ke wilayah yang keras dan asing, dengan hidupnya dan mungkin lebih penting, jiwanya, pada keseimbangan, tentara Amerika bermasalah menemukan dirinya di tengah perjuangan kekerasan dan epik antara dua era dan dua dunia, dengan hanya rasa menghormati untuk membimbingnya.