ap axial oblique projection(supraor

ap axial oblique projection(supraorbital)
the following steps are observed:
. maintain the preceding position for the patient's head, but rotate the head approximately 30 degrees away from the central ray 30 degrees toward the injected side.
. direct the central ray 20 degrees caudal
ap axial projection (transorbital)
the CIT observes the following steps:
.adjust the patient's head for the basic ap projection
.direct central ray though the mid orbits at an average angle of 20 degrees cephalad. the central ray should coincide with the line passing trough the center of the orbit and a point about 3/4 inch (1,9cm) superior to the auricle of the ear

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

AP aksial miring proyeksi (supraorbital)
langkah-langkah berikut yang diamati:
. mempertahankan posisi yang sebelumnya untuk kepala pasien, tetapi memutar kepala sekitar 30 derajat dari sinar pusat 30 derajat ke arah sisi disuntikkan.
. langsung pusat ray 20 derajat caudal
ap aksial proyeksi (transorbital)
CIT mengamati langkah-langkah berikut:
.menyesuaikan kepala pasien untuk dasar ap proyeksi
.direct pusat ray meskipun pertengahan orbit pada sudut rata-rata 20 derajat cephalad. sinar pusat harus bertepatan dengan garis melewati melalui pusat orbit dan titik sekitar 3/4 inci (1, 9cm) lebih unggul dari daun telinga telinga

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

ap aksial proyeksi miring (supraorbital)
langkah-langkah berikut diamati:
. mempertahankan posisi sebelumnya untuk kepala pasien, tetapi memutar kepala sekitar 30 derajat jauh dari sinar utama 30 derajat ke sisi disuntikkan.
mengarahkan sinar sentral 20 derajat ekor.
proyeksi ap aksial (transorbital)
CIT mengamati langkah-langkah berikut:
. menyesuaikan kepala pasien untuk proyeksi ap dasar
.direct ray tengah meskipun pertengahan orbit pada sudut rata-rata 20 derajat cephalad. sinar pusat harus bertepatan dengan garis melewati palung pusat orbit dan titik sekitar 3/4 inci (1,9cm) unggul dengan daun telinga dari telinga