Equation (3) includes second-order

Equation (3) includes second-order industry-fixed effects in addition to the primary industryfixed
effects in Equation (2). In estimates reported below, we added a vector of interaction
variables between time-effects and the industry variable. All standard errors (p-values) in our
estimates are also robust against auto-correlation at the firm level.
Armed with the identified determinants of the R&D intensity from Equations (1)-(3), we use
2SLS to examine the impact of R&D intensity on firm value ( ijt R ).

Yˆ in Equation (4) is the estimated variable from Equations (1) - (3). As such, the variable is
endogenous and the standard error of the variable estimated by ordinary least squares (OLS)
will be biased. To address endogeneity, we use 2SLS using excluded instruments identified
by Equations (1) - (3). Standard errors are robust against auto-correlation at the firm level.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Persamaan (3) mencakup urutan kedua tetap industri efek samping industryfixed utamaEfek dalam persamaan (2). Dalam perkiraan dilaporkan di bawah ini, kami menambahkan vektor interaksivariabel antara waktu-efek dan variabel industri. Semua kesalahan standar (p-nilai) di kamiperkiraan juga kuat terhadap auto-korelasi di tingkat perusahaan.Bersenjata dengan faktor-faktor penentu diidentifikasi di R & D intensitas dari persamaan (1)-(3), kita menggunakan2SLS untuk mengkaji dampak intensitas R & D pada perusahaan nilai (ijt R). Yˆ dalam persamaan (4) adalah variabel perkiraan dari persamaan (1) - (3). Dengan demikian, adalah variabelendogen dan kesalahan standar variabel diperkirakan oleh biasa kuadrat (OLS)akan menjadi bias. Alamat endogeneity, kita menggunakan 2SLS menggunakan dikecualikan instrumen diidentifikasioleh persamaan (1) - (3). Kesalahan standar kuat terhadap auto-korelasi di tingkat perusahaan.