Katsura reached across to the sword

Katsura reached across to the sword pinning his left shoulder to the wall and yanked hard on it. As the sword came out of the wood, Katsura tottered forward, blood gushing from the back of his shoulder. He fell to the ground, propped up by the sword stuck into him.

"Yamazaki, get some bandages," Hijikata ordered.

"Tragic death from sudden blood loss works too," said Okita thoughtfully.

Katsura struggled to his knees. With one quick movement he wrenched the sword from his shoulder, letting out another torrent of blood. Then he stood up, defiantly holding out Hijikata's sword before him.

"You're a hundred years too early to capture me so easily." His laugh turned to a sudden gasping cough, but he stayed erect. "Do you think I came all the way through the war to die here?

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Katsura dicapai di pedang pin bahu kiri ke dinding dan menarik keras di atasnya. Seperti pedang keluar dari kayu, Katsura tottered maju, darah muncrat dari bagian belakang bahunya. Ia jatuh ke tanah, ditopang oleh pedang terjebak ke dalamnya."Yamazaki, mendapatkan beberapa perban," Hijikata memerintahkan."Kematian tragis dari kehilangan darah yang tiba-tiba bekerja terlalu," kata Okita serius.Katsura berjuang berlutut. Dengan satu gerakan cepat ia menariknya pedang dari bahunya, membiarkan keluar lain torrent darah. Kemudian ia bangkit berdiri, menantang memegang pedang Hijikata di hadapannya."Kau seratus tahun terlalu dini untuk menangkap saya begitu mudah." Tertawa berpaling kepada mendadak batuk terengah-engah, tapi ia tetap tegak. "Apakah Anda pikir saya datang semua jalan melalui perang untuk mati disini?

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Katsura mencapai menyeberang ke pedang menjepit bahu kirinya ke dinding dan menarik keras di atasnya. Sebagai pedang keluar dari kayu, Katsura terhuyung ke depan, memancar darah dari bagian belakang bahunya. Dia jatuh ke tanah, disangga oleh pedang terjebak ke dalam dirinya. "Yamazaki, mendapatkan beberapa perban," perintah Hijikata. "Kematian tragis dari kehilangan darah tiba-tiba bekerja juga," kata Okita serius. Katsura berjuang untuk berlutut. Dengan satu gerakan cepat ia merenggut pedang dari bahunya, membiarkan keluar torrent lain dari darah. Lalu dia berdiri, menantang memegang pedang Hijikata depannya. "Kau seratus tahun terlalu dini untuk menangkap saya begitu mudah." Tawanya berubah menjadi batuk terengah-engah tiba-tiba, tapi ia tinggal tegak. "Apakah Anda pikir saya datang semua jalan melalui perang untuk mati di sini?