Level 0: Result of student’s task d

Level 0: Result of student’s task did not satisfy all
criterion of creativity product. Student can not synthesize
ideas from mathematical concepts or real life experience,
and can not generate new ideas. They just recall their
ideas.
These levels are verified to students at two junior high
school, at grade 7 (SMP Negeri 4 and SMP Negeri 26
Surabaya). All students are given the problem posing
tasks which the information is based on a picture/diagram
or word problem (verbal) situation. Some students were
chosen to be interviewed in depth. The results pointed
out that students were placed at all level and it was not
impacted by students achievement’s level or sexuality.
These indicated that the problem posing task could be
approprited to clasify the level of students creative
thinking. Siswono and Novitasari (2006) pointed out that
problem posing activities by “what’s another way
strategy” could improve students abilities in creative
thinking.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tingkat 0: Hasil dari tugas siswa tidak memuaskan semuakriteria produk kreativitas. Mahasiswa tidak dapat mensintesiside-ide dari konsep-konsep matematika atau pengalaman hidup nyata,dan tidak dapat menghasilkan ide-ide baru. Mereka hanya ingat merekaide-ide.Tingkat ini diverifikasi untuk siswa di dua SMPsekolah, kelas 7 (SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 26Surabaya). Semua siswa diberi masalah berposetugas-tugas yang informasi yang didasarkan pada gambar/diagramatau kata masalah (verbal) situasi. Beberapa muridmemilih untuk diwawancarai secara mendalam. Hasil menunjukbahwa siswa ditempatkan di semua tingkat dan tidakdipengaruhi oleh siswa prestasi tingkat atau seksualitas.Ini menunjukkan bahwa masalah berpose tugas bisaapproprited untuk mengklasifikasikan tingkat kreativitas mahasiswaberpikir. Siswono dan Novitasari (2006) menunjukkan bahwamasalah berpose kegiatan oleh"apa cara lainStrategi"bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam kreatifberpikir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tingkat 0: Hasil tugas siswa tidak memenuhi semua
kriteria produk kreativitas. Mahasiswa tidak dapat mensintesis
ide-ide dari konsep-konsep matematika atau pengalaman kehidupan nyata,
dan tidak dapat menghasilkan ide-ide baru. Mereka hanya mengingat mereka
ide-ide.
Tingkat ini diverifikasi untuk siswa di dua SMP
sekolah, di kelas 7 (SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 26
Surabaya). Semua siswa diberi problem posing
tugas yang informasi yang didasarkan pada gambar / diagram
atau kata masalah (lisan) situasi. Beberapa siswa
dipilih untuk diwawancarai secara mendalam. Hasil menunjukkan
bahwa siswa ditempatkan di semua tingkatan dan itu tidak
dipengaruhi oleh tingkat mahasiswa berprestasi atau seksualitas.
Ini menunjukkan bahwa tugas problem posing dapat
approprited untuk mengklasifikasikan tingkat mahasiswa kreatif
berpikir. Siswono dan Novitasari (2006) menunjukkan bahwa
problem posing kegiatan dengan "apa cara lain
strategi "dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam kreatif
berpikir.