Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Kelompok lingkungan Greenpeace telah ditangguhkan bekerjasama dengan raksasa Asia Pulp and Paper (APP) sebagai polisi mencoba untuk mencegah kekerasan lebih lanjut setelah seorang petani diduga dipukuli sampai mati di Jambi oleh penjaga yang terkait dengan perusahaan.Bustar Maitar, kepala kampanye hutan Greenpeace Indonesia, kepada Agence France-Presse pada hari Senin bahwa kelompok ini sementara menarik dukungan untuk perusahaan inisiatif konservasi hutan.Maitar mengatakan dukungan untuk APP akan ditangguhkan hingga kasus itu "diselesaikan secara transparan dan adil"."Mereka telah menyatakan dirinya sebagai sebuah perusahaan yang bertanggung jawab. Jika aplikasi tidak mengambil ini serius, itu akan biaya mereka reputasi mereka,"katanya.Kelompok lobi hijau yang dulunya salah satu kritik terkuat dari APP, menuduh itu menghancurkan swathes luas dari kaya karbon hutan yang rumah bagi spesies langka seperti orangutan Sumatra dan harimau. Polisi mengatakan petani, Indra Pelani, diduga telah terbunuh pada hari Jumat sore di dekat perkebunan akasia oleh perusahaan Kembar 803 posting di Kabupaten Tebo di Propinsi Jambi setelah dipukul oleh sebuah unit respon cepat (URC) tim dari sebuah perusahaan keamanan yang dikontrak oleh Wira Karya Sakti (WKS), pemasok kayu pulp yang dimiliki oleh APP, anggota dari grup perusahaan Sinarmas.Jambi polisi kepala Brigjen Bambang Sudarisman mengatakan pemukulan dimulai ketika Indra dan Nick Karim cabang Jambi Indonesia forum untuk lingkungan hidup (Walhi) melewati pos sepeda motor dan menjadi terlibat dalam argumen dengan anggota tim URC.The argument ended with the team members beating Indra while Nick was reportedly told by locals to run away. Indra died in the incident and his body was dumped some 5 kilometers from the company’s District 8 area.“There were seven of them who did the beating, namely Asmadi, Febrian, Ayatullah, M. Ridho, Zaidian, Depsa and Jimmi,” Bambang said.He said he had undertaken some measures to prevent people from getting provoked by the incident. Meanwhile, APP said in a statement that it had ordered WKS Sakti to suspend all personnel allegedly involved in the incident.“We condemn violence and we support Greenpeace’s decision to focus its efforts on this issue,” it said, adding that efforts would be made “to ensure that justice is done”.APP’s pledge to stop using logs from Indonesia’s natural forests followed years of campaigning by green groups, which had led to the company losing packaging contracts with big brands such as food maker Kraft and Mattel, manufacturer of the popular Barbie doll.Bambang has written a letter to the National Police informing deputy chief Comr. Gen. Badrodin Haiti of Indra’s death.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..