HE INTRINSIK UNSUR DALAM CERITA PENDEK "At-Tajin WAṢALA ..!"
Dalam antologi 'Adalah WA Fann Taufiq KERJA Al-Hakim:
ANALISIS STRUKTURAL
BAB I
PENDAHULUAN
Sastra adalah kegiatan kreatif dan karya seni (Warren dan Wellek, 1993 : 3). Sastra adalah ekspresi dari pribadi manusia dalam bentuk pengalaman, pikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam bentuk citra beton yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1988: 3). Sastra memiliki produk dalam bentuk karya sastra. Salah satu produk dari karya sastra adalah cerita pendek. Cerita pendek adalah cerita berbentuk prosa yang relatif singkat. "At-Tajin Waṣala ..!" itu cerita baru-baru ini dari kehidupan manusia dihadapkan dengan masalah makanan. Mereka menganggap Urusan makanan lebih penting daripada perbaikan. Setiap kali mereka bekerja, mereka selalu berpikir tentang makanan.
Robert Stanton (2012: 11) membagi unsur-unsur intrinsik fiksi menjadi tiga bagian, yaitu: fakta-fakta cerita, cerita berarti, dan tema. Bahkan cerita dibagi menjadi tiga, yaitu plot, karakter, dan pengaturan. Ketiga unsur ini saling berhubungan antara satu dengan yang lain dalam bentuk makna. Salah satu elemen yang lain tidak bisa berdiri sendiri.
Masalah ini akan diteliti dalam penelitian ini adalah elemen intrinsik yang terkandung dalam cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" Al-Hakim Taufiq bekerja serta bagaimana anatarunsurnya Asosiasi. Sekarang tujuannya adalah untuk mengungkapkan dan mendiskripsikan unsur intrinsik dalam cerpen "At-Tajin Waṣala ..!" serta hubungan dengan antarunsur yang ada dalam cerita pendek ini.
Cerita-cerita pendek "Tajin di-Waṣala" oleh Taufiq al-Hakim ini belum pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa di setiap universitas di Indonesia yang menjadi tuan rumah program bahasa dan sastra Arab.
Faktanya cerita dibagi menjadi tiga, yaitu plot, karakter, dan pengaturan. Bahkan cerita dibagi menjadi tiga, yaitu plot, karakter, dan pengaturan. Groove adalah rangkaian acara dalam sebuah cerita yang terkait kausal (Stanton, 2012: 26). Karakter mengacu pada individu yang muncul dalam cerita (Stanton, 2012: 33). Pengaturan adalah lingkungan yang meliputi acara dalam cerita (Stanton, 2012: 35). Pengaturan ini dibagi menjadi tiga, yaitu: pengaturan latar belakang tempat, waktu, dan latar belakang sosial.
Sarana sastra dapat diartikan sebagai sebuah metode untuk memilih dan menyusun rincian dari cerita penulis untuk mencapai pola yang bermakna. Dalam penelitian ini penulis hanya berfokus pada unsur-unsur judul, sudut pandang, dan ironi sebagai berpengaruh dalam menentukan unsur-unsur tema. Stanton (2012: 51-52) menyatakan judul berkaitan dengan cerita keseluruhan. Sudut pandang adalah posisi sentral pembaca memahami peristiwa-peristiwa dalam cerita (Stanton, 2012: 53). Ironi adalah cara untuk menunjukkan sesuatu yang bertentangan dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya (Stanton, 2012: 71). Tema merupakan aspek yang selaras dengan 'makna' dalam pengalaman manusia (Stanton, 2012: 37).
Sistematika penulisan pada penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Adapun Sistematika penulisan adalah sebagai berikut. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan literatur, teori Foundation, metode penelitian, dan pedoman untuk menulis transliterasi sistematis Arab-Latin. Bab II berisi biografi al-Hakim Taufiq dan cerita sinopsis pendek "di-Tajin Waṣala ..!". Analisis struktur Bab III dari cerita pendek "Tajin di-Waṣala ..!" yang mengandung unsur intrinsik belitan antarunsur-unsur. Adapun IV kesimpulan bab dari analisis yang telah dilakukan dan diikuti oleh bibliografi dan ringkasan Arab.
BAB II
BIOGRAFI PENULIS DAN CERITA PENDEK SINOPSIS "At-Tajin WAṢALA ..!"
2,1 penulis Biografi
Taufiq al-Hakim lahir pada tahun 1898 di Alexandria, Mesir. Ayah dan ibunya, Mesir keturunan arab dari Turki. Orang tua itu Taufiq al-Hakim termasuk keluarga petani kaya. Ayahnya bekerja sebagai seorang hakim. (www.Geocities.com/penerbit_navilla/profil/Taufik_Hakim.htm).
Lulus dari sekolah tinggi, Taufiq al-Hakim terus belajar di sekolah tinggi hukum. Sementara bakat sastra dan artistik mulia naik, maka ia bergabung sebayanya, seperti artis muda yang Mahmud Taimur.
Pada tahun 1922, Taufiq mengatur beberapa naskah drama (skenario drama) yang dilakukan oleh kelompok teater di Anda di teater Bangunan Al-Azbekiyah (Atho'illah, 2007: 145).
Karya-karya al-Hakim Taufiq meliputi: orang-orang dari al-Kahfi (novel 1933), 'Al-ruh Audat (novel 1933), Syahrazād (Novel, 1934), Usfūr min ash-Syarq (Novel - 1938), Ahl-Fan (koleksi fragmen manuskrip: tiga drama, cerita pendek, dan dua komendi pendek), Al-Qaṣrul-Masur (Novel bersama Taha Husain -1936) , Muhammad (biografi Muhammad ṣalallāhu 'alaihi wasallam dalam cerita bentuk-1936),' Abdusy-syaiṭān (kumpulan cerita pendek - pendek cerita sosial-1938), Sulaimānul-Hakim (naskah drama), Al-Malik Ūdib (Novel -1949). Sebagian besar karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Inggris, Rusia, dan Spanyol (Syafiq: 559, 1967).
2.2 Sinopsis
Cerita dimulai ketika seorang teman dan dua Jaksa bernama Hakim dan hakim Bandar al-Ῑtāy al Bārūd tinggal di Damanhur. Hidup mereka selalu sibuk dengan urusan makanan. Mereka menganggap makanan lebih penting dari perbaikan.
Ketika di pengadilan mereka selalu berpikir tentang makanan. Hakim Ῑtāy al-Bārūd selalu pulang lebih awal untuk mendapatkan panggang sehingga hakim al-Bandar dan jaksa resah ketika melakukan sidang.
Ketika Hakim al-Bandar dan Jaksa penanganan kasus tersangka dan dia adalah seorang pembuat tembaga nampan, keduanya mengubah proses mereka dengan membahas nampan tembaga sampai mereka berdua mendapatkan yang diinginkannya.
BAB III
ANALISIS STRUKTUR CERITA PENDEK "Tajin di-WAṢALA ..!"
Bab ini akan menjelaskan unsur-unsur intrinsik "At-Tajin Waṣala .. ! ". Penelitian ini dimulai dari pembahasan unsur intrinsik dalam cerita sebenarnya, tema, dan sastra besar dalam bentuk judul dan titik penulis pandang serta keterkaitan antarusurnya. Fakta cerita terdiri dari plot, karakter dan pengaturan.
Dalam cerita pendek ini karakter utama adalah Hakim al-Bandar. Seorang tokoh tambahan, yaitu jaksa, Hakim Ῑtāy al-Bārūd, Manager sidang, tersangka dan pengacara.
Tahap Penyituasian dimulai dengan pengenalan karakter Jaksa dan teman kedua bernama Hakim dan hakim Bandar al-Ῑtāy al -Bārūd yang selalu menyibukkan diri dengan makanan. Tahap munculnya konflik dimulai ketika ketika Hakim al-Bandar dan hakim Ῑtāy al-Bārūd dan jaksa semakin lama kehilangan ciata mencicipi makanan dan ingin membeli nampan tembaga untuk mendapatkan makanan lebih lezat. Tahapan konflik ditandai dengan peningkatan hakim Bandar, hakim al-Ῑtāy al-Bārūd dan jaksa ingin membeli nampan tembaga, tetapi mereka tidak memiliki cukup uang. Tahap klimaks ditandai dengan ketika Hakim al-Bandar dan jaksa bergeser kasus percobaan pelanggaran hukum tersangka dengan membahas nampan tembaga. Tahap penyelesaian ditunjukkan oleh hakim al-Bandar dan Jaksa setuju untuk membeli nampan tembaga.
Pengaturan tempat yang ada di kota Damanhur, Mesir. Rincian tentang restoran dan persidangan. Mengatur waktu hari, yaitu diambil dari salah satu peristiwa ketika angka itu bekerja di pengadilan. Latar belakang sosial adalah komunitas kota Damanhur yang terletak di tingkat yang lebih rendah dari ekonomi.
Tema-tema yang terkandung dalam cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" adalah pemenuhan kebutuhan dasar yang benar dari efek seseorang pada kinerjanya.
Sebuah cerita pendek berjudul "Tajin di-Waṣala ..!" diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan "Tembikar telah tiba!". Judul mengacu pada keadaan kematian selalu menyibukkan diri dengan makanan sehingga Urusan makanan menjadi lebih penting daripada pekerjaannya.
Sudut pandang dalam cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" adalah yang pertama-side. Ironi dalam cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" adalah profesi sebagai hakim yang umumnya memiliki gaji besar dan membuatnya mampu apa yang dia inginkan, ternyata tidak mampu untuk segera membeli nampan tembaga dengan harga yang mahal.
Tema cerita pendek "di-Tajin Waṣala. .! " ditambah dengan karakter tokoh, judul, plot, judul cerita pendek, dan ironi. Tema cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" berkaitan dengan karakter orang-orang yang tidak profesional karena selalu menyibukkan diri dengan makanan. Tema baru "di-Tajin Waṣala ..!" penawaran dengan aliran cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" yang menunjukkan makanan pokok kebutuhan urusan pemenuhan terbukti ada pada setiap tahap. Tema baru "di-Tajin Waṣala ..!" berkaitan dengan judul cerita pendek "di-Tajin Waṣala ..!" diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan "Tembikar telah tiba!" karena karakter yang selalu menyibukkan diri dengan gerabah berisi makanan. Tema baru "di-Tajin Waṣala ..!" terkait dengan "cerita ironi pendek di-Tajin Waṣala ..!" yang menggambarkan kehidupan orang-orang yang membuat hidup mereka sebagai hakim, tetapi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pula terutama Urusan makanan.
BAB IV
KESIMPULAN
Setelah menganalisis cerita pendek "Tajin di-Waṣala ..!" ada katerkaitan antara tema dengan karakter karakter, plot, tema dengan tema dengan judul, dan tema dengan ironi sehingga interkoneksi antara elemen satu dengan yang lain makna utuh.
Hasil (Inggris) 2:
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
