While high drug prices comprise onl

While high drug prices comprise only one aspect of the AIDS
problem, there has been a growing realization that increasing access to
drugs must be a part of any solution—whether through compulsory licensing
resulting from improved public relations, or the genuine initiative of
drug-makers. This is partly due to a number of factors that have shifted
attention towards affordable treatment and vaccination rather than prevention
alone. The initial push for prevention was based on the conventional
wisdom that prevention (through education, the empowerment of
women, and distribution of condoms) is the best cure for the AIDS problem,
and that AIDS therapy regimes were too expensive and complicated
to be suitable for developing countries. However, in the past two years,
experience has shown that people in developing countries can and will
comply with drug regimes at levels equal to or greater than their Western
counterparts. At the same time, there has been a realization that attitudes
and culture are hard to change and that solutions other than behavioral transformation must be explored. In addition, the availability of drugs is
crucial not only for treating sick patients but also for diagnosing and stopping
the spread of AIDS because “people who are infected and cannot be
treated have little incentive to get tested; that, in turn, means they do not
know they are infected, and so do not take precautions against infecting
others.” All of these factors have made access to AIDS drugs a more
pressing and realistic objective.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sementara harga tinggi obat terdiri dari hanya satu aspek dari bantuanmasalah, telah terjadi peningkatan kesadaran bahwa peningkatan akses keobat-obatan harus menjadi bagian dari solusi apapun-baik melalui lisensi wajibakibat peningkatan hubungan masyarakat, atau prakarsa aslipembuat obat. Hal ini sebagian disebabkan oleh sejumlah faktor yang telah bergeserperhatian terhadap pengobatan terjangkau dan vaksinasi daripada pencegahansendirian. Dorongan awal untuk pencegahan didasarkan pada konvensionalkebijaksanaan bahwa pencegahan (melalui pendidikan, pemberdayaanPerempuan, dan distribusi kondom) adalah obat terbaik untuk masalah AIDS,dan bahwa AIDS terapi rezim yang terlalu mahal dan rumituntuk menjadi cocok untuk negara-negara berkembang. Namun, dalam dua tahun terakhir,pengalaman telah menunjukkan bahwa orang-orang dalam mengembangkan negara-negara dapat dan akanmematuhi rezim obat pada tingkat yang sama atau lebih besar dari Western merekarekan-rekan. Pada saat yang sama, telah ada realisasi bahwa sikapdan budaya sulit untuk berubah dan bahwa solusi Selain perilaku transformasi harus dieksplorasi. Selain itu, ketersediaan obat adalahpenting tidak hanya untuk mengobati pasien sakit tetapi juga untuk mendiagnosa dan menghentikanpenyebaran AIDS karena "orang yang terinfeksi dan tidak dapatdiperlakukan mempunyai sedikit insentif untuk mendapatkan diuji; itu, pada gilirannya, berarti mereka tidaktahu mereka yang terinfeksi, dan jadi jangan mengambil tindakan pencegahan terhadap menginfeksiorang lain." Semua faktor ini membuat akses terhadap obat AIDS yang lebihtujuan mendesak dan realistis.