The current level of media saturati

The current level of media saturation has not always existed. As recently as the 1960s and 1970s, television, for example, consisted of primarily three networks, public broadcasting, and a few local independent stations. These channels aimed their programming primarily at two‐parent, middle‐class families. Even so, some middle‐class households did not even own a television. Today, one can find a television in the poorest of homes, and multiple TVs in most middle‐class homes. Not only has availability increased, but programming is increasingly diverse with shows aimed to please all ages, incomes, backgrounds, and attitudes. This widespread availability and exposure makes television the primary focus of most mass‐media discussions. More recently, the Internet has increased its role exponentially as more businesses and households “sign on.” Although TV and the Internet have dominated the mass media, movies and magazines—particularly those lining the aisles at grocery checkout stands—also play a powerful role in culture, as do other forms of media.

What role does mass media play? Legislatures, media executives, local school officials, and sociologists have all debated this controversial question. While opinions vary as to the extent and type of influence the mass media wields, all sides agree that mass media is a permanent part of

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tingkat saat kejenuhan media yang tidak selalu ada. Seperti baru-baru 1960-an dan 1970-an, televisi, misalnya, terdiri dari terutama tiga jaringan, penyiaran publik, dan beberapa stasiun independen lokal. Saluran ini bertujuan program mereka terutama pada dua orang tua, keluarga kelas menengah. Meski begitu, beberapa rumah tangga kelas menengah bahkan tidak memiliki televisi. Hari ini, orang dapat menemukan televisi di termiskin dari rumah, dan beberapa TV di kebanyakan rumah kelas menengah. Tidak hanya memiliki ketersediaan meningkat, tetapi pemrograman semakin beragam dengan menunjukkan bertujuan untuk menyenangkan semua usia, pendapatan, latar belakang, dan sikap. Ini ketersediaan luas dan eksposur membuat televisi fokus utama dari sebagian besar diskusi media massa. Baru-baru ini, Internet telah meningkatkan perannya secara eksponensial sebagai bisnis dan rumah tangga "tanda di." Meskipun TV dan Internet telah mendominasi media massa, film dan majalah-terutama yang melapisi gang di checkout kelontong berdiri-juga memainkan peran yang kuat dalam budaya, seperti halnya bentuk media lainnya. Peran apa media massa bermain? Legislatif, eksekutif media, pejabat sekolah lokal, dan sosiolog memiliki semua diperdebatkan pertanyaan kontroversial ini. Sementara ada perbedaan pendapat mengenai tingkat dan jenis pengaruh media massa memegang, semua pihak setuju bahwa media massa merupakan bagian permanen dari