Where arranged marriages were still

Where arranged marriages were still common, the alternative to divorce was separation. The civil laws in many countries provided for contracts of separation, by which the maintenance of both partners was guaranteed. Simpler alternatives to divorce evolved in the lower classes, such as desertion or bigamy. The most extraordinary method, practiced in parts of England well into the nineteenth century, was the custom of wife sale. Such sales were generally by mutual consent, but they nonetheless resembled cattle sales. Though the Old Regime was fundamentally an era of indissoluble, life-long marriage, this did not mean a couple lived together for long periods of time. Given an average age at marriage in the mid-twenties and an average age at death (for people who reached the mid-twenties) in the mid-forties, the typical marriage lasted for approximately twenty years.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dimana perjodohan masih umum, alternatif untuk perceraian adalah pemisahan. Undang-undang sipil di banyak negara yang disediakan untuk kontrak pemisahan, yang dijamin pemeliharaan kedua pasangan. Simpler alternatif untuk perceraian berkembang dalam kelas bawah, seperti desersi atau bigami. Metode yang paling luar biasa, dipraktekkan di bagian Inggris baik ke abad kesembilan belas, adalah kebiasaan istri penjualan. Penjualan seperti yang umumnya dengan persetujuan, tapi mereka tetap menyerupai ternak penjualan. Meskipun rezim lama pada dasarnya era tak terpisahkan, seumur hidup perkawinan, ini tidak berarti beberapa tinggal bersama untuk waktu lama. Mengingat usia rata-rata di pernikahan di pertengahan dua puluhan dan usia rata-rata pada kematian (untuk orang-orang yang mencapai pertengahan dua puluhan) di empat puluhan, khas perkawinan berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mana perjodohan masih umum, alternatif untuk perceraian adalah pemisahan. , Oleh yang dijamin undang-undang sipil di banyak negara disediakan untuk kontrak pemisahan pemeliharaan kedua pasangan. alternatif sederhana untuk perceraian berkembang di kelas bawah, seperti desersi atau bigami. Metode yang paling luar biasa, dipraktekkan di beberapa bagian Inggris sampai abad kesembilan belas, adalah kebiasaan penjualan istri. penjualan tersebut umumnya dengan persetujuan bersama, tapi mereka tetap menyerupai penjualan ternak. Meskipun Rezim Lama fundamental era tak terpisahkan pernikahan, seumur hidup, ini tidak berarti pasangan hidup bersama selama jangka waktu yang lama. Mengingat usia rata-rata pernikahan di pertengahan dua puluhan dan usia rata-rata pada saat kematian (untuk orang-orang yang mencapai pertengahan dua puluhan) pada pertengahan empat puluhan, pernikahan khas berlangsung selama kurang lebih dua puluh tahun.