In Women’s Aid’s view domestic viol

In Women’s Aid’s view domestic violence is physical, sexual, psychological or
financial violence that takes place within an intimate or family-type relationship
and that forms a pattern of coercive and controlling behaviour. This can
include forced marriage and so-called ‘honour crimes’. Domestic violence
may, and often does, include a range of abusive behaviours, not all of which
are, in themselves, inherently “violent”. Crime statistics and research both
show that domestic violence is gender specific (i.e. most commonly
experienced by women and perpetrated by men) and that any woman can
experience domestic violence regardless of race, ethnic or religious group,
class, disability or lifestyle. Domestic violence is repetitive, life-threatening,
and can destroy the lives of women and children.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dalam pandangan perempuan bantuan kekerasan dalam rumah tangga fisik, seksual, psikologis atau keuangan kekerasan yang terjadi di dalam suatu hubungan yang intim atau tipe keluarga dan yang membentuk pola koersif dan mengontrol perilaku. Ini dapat termasuk perkawinan paksa dan apa yang disebut 'menghormati kejahatan'. Kekerasan dalam rumah tangga mungkin, dan sering, termasuk berbagai perilaku kasar, tidak semua yang adalah, dalam diri mereka sendiri, secara inheren "kekerasan". Statistik kejahatan dan penelitian menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah jenis kelamin tertentu (yakni paling sering perempuan dan dilakukan oleh laki-laki) dan bahwa setiap wanita bisa mengalami kekerasan dalam rumah tangga tanpa memandang ras, kelompok etnis atau agama, kelas, cacat atau gaya hidup. Kekerasan dalam rumah tangga berulang, mengancam kehidupan, dan dapat menghancurkan hidup perempuan dan anak-anak.