Five secondary fractions were obtai

Five secondary fractions were obtained (FVII-AFVII-
E). The phytotoxic activity was concentrated in fraction
FVII-C. Fraction FVII-C (44 mg) was purified by preparative
HPLC using the same conditions as for fraction FIV to yield
1¢,2¢-epoxy-3¢,4¢-di-isobutyryl-Z-coniferyl alcohol (20 mg, tR )
11.5 min) and 7 (5 mg, tR ) 13.5 min). From active fraction
FVIII (2.23 g), eluted with EtOAc, spontaneously crystallized
compound 8 (30 mg).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Lima pecahan sekunder yang diperoleh (FVII - AFVII-E). phytotoxic aktivitas terkonsentrasi di sebagian kecilFVII-C. Fraksi FVII-C (44 mg) disucikan oleh persediaanHPLC menggunakan kondisi yang sama seperti untuk sebagian FIV untuk menghasilkanalkohol 1¢,2¢-epoxy-3¢,4¢-di-isobutyryl-Z-coniferyl (20 mg, tR)11,5 min) dan 7 (5 mg, tR) 13.5 min). Dari fraksi aktifFVIII (2.23 g), eluted dengan EtOAc, secara spontan mengkristalsenyawa 8 (30 mg).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Lima fraksi sekunder diperoleh (FVII-AFVII-
E). Kegiatan phytotoxic terkonsentrasi di fraksi
FVII-C. Fraksi FVII-C (44 mg) dimurnikan dengan preparatif
HPLC menggunakan kondisi yang sama seperti untuk fraksi FIV untuk menghasilkan
1 ¢, 2 ¢ -epoxy-3 ¢, 4 ¢ -DI-isobutyryl-Z-coniferyl alkohol (20 mg, tR )
11,5 menit) dan 7 (5 mg, tR) 13,5 menit). Dari fraksi aktif
FVIII (2.23 g), dielusi dengan EtOAc, spontan mengkristal
senyawa 8 (30 mg).