Lacking credit history, and given the perception by investors that inv terjemahan - Lacking credit history, and given the perception by investors that inv Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

Lacking credit history, and given t

Lacking credit history, and given the perception by investors that investments in these countries can be risky, developing countries need innovative financing mechanisms.
1 This book lends a helping hand to that purpose by bringing together papers on various innovative market- based methods of raising development finance. 2
Needless to say, developing countries must be prudent and cautious in resorting to market- based
sources of finance. Such borrowings must be within the limits of each country’s absorptive capacity. Otherwise they run the risk of accumulating excessive debt burden. Furthermore, developing countries should also avoid the temptation to incur large amounts of short- term debt, because such flows can be pro- cyclical, reversing quickly in times of difficulties,
with potentially destabilizing effects on the financial markets (Dadush,Dasgupta, and Ratha 2000).
This chapter begins with a brief review of the early innovations— the advent of syndicated loans in the 1970s and the emergence of Brady bonds and other sovereign bonds in the late 1980s and 1990s. The intention is not to undertake a comprehensive analysis of the events that have
changed the nature of capital flows to developing countries. Rather, it is to use the backdrop of these events to focus on the innovations that occurred in the provision of finance for development.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
Kurang sejarah kredit, dan mengingat persepsi oleh investor bahwa investasi di negara-negara dapat berisiko, negara-negara berkembang perlu mekanisme pembiayaan inovatif.1 buku ini meminjamkan uluran tangan untuk tujuan itu dengan menyatukan makalah berbagai inovatif pasar-berdasarkan metode meningkatkan pengembangan keuangan. 2Tak perlu dikatakan, negara-negara berkembang harus bijaksana dan berhati-hati dalam beralih ke pasar berbasissumber-sumber keuangan. Pinjaman tersebut harus dalam batas-batas setiap negara absorptive kapasitas. Sebaliknya mereka menjalankan risiko mengumpulkan beban hutang yang berlebihan. Selain itu, negara-negara berkembang juga harus menghindari godaan untuk dikenakan sejumlah besar hutang jangka pendek, karena aliran tersebut dapat menjadi pro-siklikal, membalikkan cepat di saat-saat kesulitan,dengan yang mungkin merusuhi efek pada pasar keuangan (Dadush, Dasgupta dan Ratha 2000).Bab ini dimulai dengan tinjauan singkat dari inovasi awal — munculnya pinjaman sindikasi pada tahun 1970 dan munculnya Brady obligasi dan Obligasi lain berdaulat pada akhir 1980-an dan 1990-an. Tujuannya adalah untuk tidak melakukan analisis yang komprehensif tentang peristiwa-peristiwa yang telahmengubah sifat arus modal ke negara-negara berkembang. Sebaliknya, itu adalah dengan menggunakan latar belakang dari peristiwa ini fokus pada inovasi yang terjadi dalam penyediaan keuangan untuk pembangunan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
Kurang sejarah kredit, dan mengingat persepsi investor bahwa investasi di negara-negara tersebut dapat berisiko, negara-negara berkembang membutuhkan mekanisme pembiayaan yang inovatif.
1 Buku ini meminjamkan tangan membantu tujuan itu dengan menyatukan makalah tentang metode berbagai pasar-inovatif berbasis meningkatkan pembangunan keuangan. 2
Tak perlu dikatakan, negara-negara berkembang harus berhati-hati dan berhati-hati dalam beralih ke berbasis pasar
sumber keuangan. Pinjaman tersebut harus berada dalam batas-batas daya serap masing-masing negara. Jika tidak, mereka menjalankan risiko mengumpulkan beban utang yang berlebihan. Selain itu, negara-negara berkembang juga harus menghindari godaan untuk mengeluarkan sejumlah besar utang jangka pendek, karena arus tersebut dapat pro siklis, membalikkan cepat di saat kesulitan,
dengan efek berpotensi mendestabilisasi di pasar keuangan (Dadush, Dasgupta, dan Ratha 2000).
Bab ini dimulai dengan review singkat dari awal innovations- munculnya pinjaman sindikasi pada 1970-an dan munculnya obligasi Brady dan obligasi negara lainnya di akhir 1980-an dan 1990-an. Tujuannya bukan untuk melakukan analisis yang komprehensif dari peristiwa yang telah
mengubah sifat arus modal ke negara-negara berkembang. Sebaliknya, itu adalah dengan menggunakan latar belakang peristiwa ini untuk fokus pada inovasi yang terjadi dalam penyediaan pembiayaan untuk pembangunan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: