To develop an ERM maturity model, m

To develop an ERM maturity model, maturity criteria need to be established. These
criteria should reflect the characteristics of an advanced or successful ERM practice.
These criteria were established based on the components of the proposed ERM
framework for construction firms (see Fig. 3.6) and the criteria mentioned in the
literature relating to the best practices and key characteristics in ERM (see
Table 3.2). If a firm has practiced these criteria thoroughly, its ERM implementation
can be deemed as highly mature. These criteria are as follows:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk mengembangkan model kematangan ERM, kedewasaan kriteria harus ditentukan. Inikriteria harus reflect karakteristik ERM praktek canggih atau sukses.Kriteria ini didirikan berdasarkan komponen ERM diusulkankerangka kerja untuk konstruksi firms (Lihat rajah 3.6) dan kriteria yang disebutkan dalamSastra berkaitan dengan praktik terbaik dan karakteristik-karakteristik kunci dalam ERM (LihatTabel 3.2). Jika berlandaskan telah dipraktekkan kriteria ini secara menyeluruh, pelaksanaannya ERMdapat dianggap sebagai sangat matang. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk mengembangkan model maturity ERM, kriteria kematangan perlu dibentuk. Ini
kriteria harus mencerminkan karakteristik dari praktek ERM maju atau sukses.
Kriteria ini didirikan berdasarkan komponen ERM yang diusulkan
kerangka kerja untuk rms konstruksi fi (lihat Gambar. 3.6) dan kriteria yang disebutkan dalam
literatur yang berkaitan dengan praktik terbaik dan karakteristik kunci dalam ERM (lihat
Tabel 3.2). Jika suatu perusahaan telah dipraktekkan kriteria ini secara menyeluruh, penerapan ERM yang
dapat dianggap sebagai sangat matang. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut: