Charlie's trip is cancelled by news

Charlie's trip is cancelled by news that his estranged father, Sanford Babbitt, has died. Charlie travels to his hometown in Cincinnati, Ohio, to settle the estate, where he learns an undisclosed trustee is inheriting $3 million on behalf of an unnamed beneficiary, while all he is to receive is a classic Buick Roadmaster convertible and several prize rose bushes. Eventually he learns the money is being directed to a mental institution, which is the home of his autistic older brother, Raymond (Dustin Hoffman), of whose existence Charlie was previously unaware. It is revealed that Charlie grew up as a rebellious child and that following the death of his mother, he ran away from home at age 16 to California where he lived ever since, never speaking to his father ever again. Prior to his flight to California, Charlie had taken the Roadmaster out on his 16th birthday without his father's permission. His father subsequently called the police, reported the car stolen, and Charlie and his friends were picked up by the police. Charlie's father allowed the police to hold his son in jail for two days (the friends he was driving with had been bailed out by their own parents within hours). This leads Charlie to ask the question that permeates the movie: "Why didn't somebody tell me I had a brother?"

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Charlie's perjalanan dibatalkan oleh berita bahwa ayahnya terasing, Sean Sanford, telah meninggal. Charlie perjalanan ke kampung halamannya di Cincinnati, Ohio, untuk menyelesaikan estate, dimana ia belajar wali undisclosed mewarisi $3 juta bagi pihak penerima yang tidak disebutkan namanya, sementara semua ia adalah untuk menerima adalah convertible Buick Roadmaster klasik dan beberapa semak-semak mawar hadiah. Akhirnya dia belajar uang diarahkan kepada lembaga mental, yang merupakan rumah dari autistic kakaknya, Raymond (Dustin Hoffman), yang keberadaannya Charlie adalah menyadari sebelumnya. Terungkap bahwa Charlie dibesarkan sebagai seorang anak yang memberontak dan bahwa setelah kematian ibunya, ia kabur dari rumah pada usia 16 ke California di mana ia tinggal sejak saat itu, tidak pernah berbicara kepada ayahnya lagi. Sebelum nya penerbangan ke California, Charlie telah mengambil Roadmaster pada hari ulang tahunnya 16 tanpa izin ayahnya. Ayahnya kemudian disebut polisi, melaporkan mobil dicuri, dan Charlie dan teman-temannya diambil oleh polisi. Charlie's ayah memungkinkan polisi untuk menahan anaknya di penjara selama dua hari (teman-teman yang ia sedang mengemudi dengan telah telah ditebus oleh orang tua mereka sendiri dalam jam). Hal ini menyebabkan Charlie untuk mengajukan pertanyaan yang meresapi film: "Mengapa tidak seseorang mengatakan padaku aku saudara?"

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Perjalanan Charlie dibatalkan oleh berita bahwa ayahnya terasing, Sanford Babbitt, telah meninggal. Charlie perjalanan ke kampung halamannya di Cincinnati, Ohio, untuk menyelesaikan real, di mana ia belajar wali diungkapkan mewarisi $ 3.000.000 atas nama penerima yang tidak disebutkan namanya, sementara semua ia menerima adalah klasik Buick Roadmaster hadiah convertible dan beberapa semak-semak mawar. Akhirnya ia belajar uang sedang diarahkan ke rumah sakit jiwa, yang merupakan rumah dari kakak autis, Raymond (Dustin Hoffman), dari yang keberadaannya Charlie sebelumnya tidak menyadari. Hal ini menunjukkan bahwa Charlie tumbuh sebagai anak durhaka dan bahwa setelah kematian ibunya, ia lari dari rumah pada usia 16 ke California di mana ia tinggal sejak, tidak pernah berbicara kepada ayahnya lagi. Sebelum penerbangan ke California, Charlie telah mengambil Roadmaster keluar pada hari ulang ke-16 tanpa izin ayahnya. Ayahnya kemudian menelepon polisi, melaporkan mobil dicuri, dan Charlie dan teman-temannya dijemput oleh polisi. Ayah Charlie memungkinkan polisi untuk menahan anaknya di penjara selama dua hari (teman-teman dia mengemudi dengan telah ditebus oleh orang tua mereka sendiri dalam beberapa jam). Hal ini menyebabkan Charlie untuk mengajukan pertanyaan yang menembus film: "Mengapa tidak ada yang bilang aku punya saudara?"