role difficulty (r=-0.13, p=0.205)

role difficulty (r=-0.13, p=0.205) were statistically significant (phys func r=-0.26, p=0.009; phys role r=-0.20, p=0.042; pain r=-0.22, p=0.030; general health r=-0.27, p=0.008; energy r=-0.22, p=0.028; soc func r=-0.28, p=0.006; ment heal r=-0.27, p=0.006) (Table 6).

According to Multiple Linear Regression Analysis used in the study, variables having the largest effect on physical function were HAD-D score, HAD-A score and gender, consecutively. In the patient group, results of Multiple Linear Regression Analysis used to evaluate factors affecting SF–36 sub-domains are shown in Table 7 (Table 7). According to these results, only being a type 2 diabetic, HAD-A score, HAD-D score and male gender had statistically significant impact on physical function.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Peran kesulitan (r = -0,13, p = 0,205) secara statistik signifikan (Phys func r = -0,26, p = 0,009; Phys peran r = -0,20, p = 0,042; r = -0,22 sakit, p = 0.030; kesehatan umum r = -0,27, p = 0,008; r = -0,22 energi, p = 0,028; soc func r = -0,28, p = 0,006; ment menyembuhkan r = -0,27, p = 0,006) (Tabel 6). Menurut Beberapa Linear Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang memiliki pengaruh terbesar pada fungsi fisik yang nilai HAD-D, HAD-A skor dan jenis kelamin, berturut-turut. Pada kelompok pasien, hasil Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi SF-36 sub-domain ditunjukkan pada Tabel 7 (Tabel 7). Menurut hasil ini, hanya menjadi tipe 2 diabetes, HAD-A skor, skor HAD-D dan jenis kelamin laki-laki memiliki dampak signifikan pada fungsi fisik.