Yoona is standing outside of acerta

Yoona is standing outside of a
certain brunette's room. Hesitating if
she should knock the door or just let
the girl by herself.
She could have stopped the door
from closing but she's too dazed and
confused about what had just
happened infront of her eyes.
Everything happened way too fast and
she can't process it in her mind.
It's already been 10 minutes since
she had standing outside of the girl's
room.
She can't believe that what had just
happened are real. Not even,
imagining it.
First, she was awake by the alarm
clock and realised Jessica had been
by her side while she was sleeping.
Secondly, she can't control her urge
and kissed Jessica and they share a
deeper kiss. She's delight. Not that
way of how a pervert will feel, but
she's glad that maybe, just maybe,
she's still have hope. Thirdly, Jessica
pushed away and run out of her room.
Of course, she's depressed. Fourthly,
she run into Jessica again and they
both apologised but Jessica captured
her lips again. Last but definitely not
the least, someone else witnessed
the scene and now she's outside the
"witness"s' room.
Her hand curled into a fist and almost
knock on the door. But, what should
she say?
Apologise? How should
she apologise? Say that she didn't
know that Jessica would have kissed
herself infront of her? Say that she
herself didn't know that someone will
witness the scene? Or maybe.. Say
that she didn't know that someone
else had been always been there for
here and she's sorry for being so
oblivious?
Yet, she know. She need to talk to
the brunette.
Just as she finally about to knock on
the door, the door flung open. Yoona
saw the girl's expression. Depressed,
sad, upset, disappointed and any
other synonyms which can describe
the brunette.
Yoona feel bad and she tried holding
the brunette's hand, initiating a talk.
The brunette just swing away her
hand, their contact and treat as
there's nothing , continuing her daily
life.
Yoona want to call her name but she
can't. So the brunette's name keep
repeating in her head.
It may sound ridiculous but Yoona is
literally trying to pronounce the
name, just like how a 3-year old
toddler will do.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

yoona berdiri di luar ruangan
brunette tertentu itu. ragu-ragu jika
ia harus mengetuk pintu atau hanya membiarkan
gadis sendirian.
dia bisa menghentikan pintu
dari penutupan tapi dia terlalu bingung dan
bingung tentang apa yang baru saja
terjadi infront matanya.
semuanya terjadi terlalu cepat dan
dia tidak bisa memprosesnya dalam pikirannya.
itu sudah 10 menit sejak
ia berdiri di luar
kamar gadis itu.
dia tidak bisa percaya bahwa apa yang baru saja terjadi
adalah nyata. bahkan tidak,
membayangkan itu.
pertama, dia terjaga oleh alarm
jam dan menyadari jessica telah
di sisinya saat dia sedang tidur.
kedua, dia tidak bisa mengendalikan dorongan-nya
dan mencium jessica dan mereka berbagi
ciuman yang lebih dalam. dia menyenangkan. Bukankah itu
cara bagaimana cabul akan merasa, tapi
dia senang bahwa mungkin,mungkin saja,
dia masih memiliki harapan. ketiga, jessica
menjauh dan berlari keluar dari kamarnya.
tentu saja, dia tertekan. Keempat,
dia mengalami jessica lagi dan mereka
keduanya meminta maaf tapi jessica ditangkap
bibirnya lagi. terakhir tapi pasti tidak
sedikit, orang lain menyaksikan
adegan dan sekarang dia di luar ruangan
"saksi" s '.
tangannya mengepal membentuk tinju dan hampir
mengetuk pintu. tapi,apa yang harus dia katakan
?
minta maaf? bagaimana seharusnya dia minta maaf
? mengatakan bahwa dia tidak
tahu bahwa jessica akan mencium
dirinya infront nya? mengatakan bahwa dia
dirinya tidak tahu bahwa seseorang akan
menyaksikan adegan? atau mungkin .. mengatakan
bahwa dia tidak tahu bahwa seseorang
lain telah selalu ada untuk
di sini dan dia menyesal karena begitu
menyadari?
belum, dia tahu. dia perlu berbicara dengan
brunette tersebut.
sama seperti dia akhirnya akan mengetuk
pintu, pintu terbuka lebar. yoona
melihat ekspresi gadis itu. depresi,
sedih, marah, kecewa dan setiap
sinonim lain yang dapat menggambarkan
brunette tersebut.
yoona merasa buruk dan ia mencoba memegang
tangan brunette itu, memulai bicara.
brunette hanya ayunan menjauh nya
tangan, kontak mereka dan memperlakukan sebagai
tidak ada, terus dia sehari-hari
hidup.
yoona ingin memanggil namanya tapi dia
tidak bisa. sehingga nama brunette itu tetap
berulang dalam kepalanya.
mungkin terdengar konyol tapi yoona adalah
harfiah mencoba untuk mengucapkan
nama, seperti bagaimana berusia 3 tahun
balita akan melakukan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Yoona adalah berdiri di luar
kamar brunette tertentu. Jika hesitating
dia harus mengetuk pintu atau hanya membiarkan
gadis sendiri.
dia bisa berhenti pintu
dari penutupan tapi dia terlalu bingung dan
bingung tentang apa yang baru saja
terjadi infront nya mata.
segala sesuatu terjadi terlalu cepat dan
dia tidak dapat memproses dalam pikiran nya.
telah 10 menit sejak
Ia berdiri di luar gadis itu
kamar.
dia tidak percaya apa yang hanya
terjadi nyata. Bahkan,
membayangkan itu
pertama, dia adalah terjaga oleh alarm
jam dan menyadari Jessica telah
sisinya sementara dia tidur.
kedua, ia tidak dapat mengendalikan dorongan nya
dan kissed Jessica dan mereka berbagi
lebih ciuman. Dia adalah menyenangkan. Bukan berarti
cara bagaimana cabul akan merasa, tapi
dia senang bahwa mungkin, mungkin saja,
dia masih memiliki harapan. Ketiga, Jessica
mendorong menjauh dan berjalan keluar dari kamar nya.
tentu saja, dia tertekan. Keempat,
dia lari ke Jessica lagi dan mereka
baik meminta maaf tetapi Jessica ditangkap
bibirnya lagi. Terakhir tetapi pasti tidak
paling tidak, orang lain menyaksikan
adegan dan sekarang dia di luar
"saksi" s' kamar.
tangannya meringkuk ke dalam kepalan tangan dan hampir
mengetuk pintu. Tapi apa harus
dia mengatakan?
Apologise? Bagaimana harus
dia meminta maaf? Mengatakan bahwa dia didn't
tahu bahwa Jessica akan mencium
dirinya infront nya? Mengatakan bahwa dia
dirinya sendiri tidak tahu bahwa seseorang akan
menyaksikan adegan? Atau mungkin... Tanggapan
yang dia tidak tahu bahwa seseorang
lain telah selalu ada di sana untuk
sini dan dia Maaf untuk menjadi begitu
tidak menyadari?
belum, dia tahu. Dia perlu berbicara
brunette.
Sama seperti dia akhirnya akan mengetuk
pintu, pintu terbuka. Yoona
melihat ekspresi gadis itu. Tertekan,
sedih, marah, kecewa dan
sinonim lain yang dapat menggambarkan
brunette.
Yoona merasa buruk dan ia mencoba memegang
tangan si rambut cokelat, memulai pembicaraan.
brunette hanya mengayunkan kaki dia
tangan, kontak mereka dan memperlakukan sebagai
ada apa-apa, terus setiap hari nya
hidup.
Yoona ingin memanggil namanya tetapi dia
dapat 't Jadi nama si rambut cokelat tetap
berulang di kepala Nya.
mungkin terdengar konyol tapi Yoona
harfiah mencoba untuk melafalkan
nama, seperti bagaimana 3 - tahun
balita akan melakukan.