Yet another example of status relat

Yet another example of status relationships with an innovation cluster is demonstrated by no-till farming. This technology cluster is not inherently farm-size-dependent, although surveys (for example, Choi, 1979) show that farmers adopting no-till farming (compared with nonadopters) are elites. This connection of socioeconomic status with the adoption of no-till farming may be due (1) to the cost of equipment (about $9,000 to $10,000 for a six-row planter; while tworow no-till planters are manufactured by several companies, they are not available at local dealers), and (2) to the fact that higher-status farmers with larger-sized operations find the labor-saving and energy-conserving aspects of no-till farming especially advantageous. But there is no inherent reason why the no-till technology cluster could not have been equally appropriate for smaller farmers.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Namun contoh lain dari status hubungan dengan klaster inovasi ditunjukkan oleh no-sampai pertanian. Gugus teknologi ini bukanlah inheren farm-ukuran-tergantung, meskipun survei (misalnya, Choi, 1979) menunjukkan bahwa petani mengadopsi no-sampai pertanian (dibandingkan dengan nonadopters) yang elit. Ini sambungan status sosial ekonomi dengan adopsi Pertanian no-sampai mungkin karena (1) biaya peralatan (tentang $9.000 untuk $10.000 untuk enam baris penanam; sementara tworow no-sampai pekebun yang diproduksi oleh beberapa perusahaan, mereka tidak tersedia di dealer lokal), dan (2) untuk fakta bahwa status yang lebih tinggi petani dengan operasi yang berukuran lebih besar menemukan aspek-aspek labor-tabungan dan melestarikan energi no-sampai pertanian terutama menguntungkan. Tapi tidak ada melekat alasan mengapa gugus no-sampai teknologi tidak mungkin sama sesuai bagi petani kecil.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Contoh lain dari hubungan statusnya dengan cluster inovasi ditunjukkan oleh tidak-sampai pertanian. Cluster teknologi ini tidak inheren pertanian-tergantung ukuran, meskipun survei (misalnya, Choi, 1979) menunjukkan bahwa petani mengadopsi tidak-sampai pertanian (dibandingkan dengan nonadopters) yang elit. Ini sambungan dari status sosial ekonomi dengan penerapan tidak-sampai pertanian mungkin karena (1) ke biaya peralatan (sekitar $ 9.000 hingga $ 10.000 untuk perkebunan enam baris, sedangkan tworow tidak-sampai pekebun yang diproduksi oleh beberapa perusahaan, mereka tidak tersedia di dealer lokal), dan (2) dengan fakta bahwa petani-status yang lebih tinggi dengan operasi yang lebih besar berukuran menemukan tenaga kerja tabungan dan aspek energi konservasi dari tidak-sampai pertanian terutama menguntungkan. Tetapi tidak ada alasan yang melekat mengapa tidak-sampai teknologi cluster tidak mungkin sama-sama cocok untuk petani kecil.