Changmin continued to thrust the di

Changmin continued to thrust the dildo in and out of Yunho, turning his head towards Jaejoong,
“Hyung, do you have another one? And where’s the lube?”
Jaejoong nodded, pointing to the edge of the bed where the bottle of heating lube sat. He leaned to the
side, pulling open the nightstand drawer to retrieve another similar-sized dildo. Changmin took it,
leaving the dildo inside Yunho as he spread lube on the one he had just gotten. Jaejoong tilted his
head at the youngest’s actions, curious, “What are you going to do?”
The youngest smirked, a grin of promise and mischievousness and naughty, naughty ideas. “You’ll see,”
Changmin pulled aside one butt cheek, hand nudging Yunho’s thighs further apart. He then rubbed a
finger against Yunho’s entrance, between the dildo already in there and its walls. Yunho almost yelled
as Changmin pushed a finger in, the stretch painful… Deliciously painful.
“Shh,” Changmin comforted, resting his other hand at the small of Yunho’s back, drawing light circles to
console the older man, “Relax, and it’ll be a lot better.” Yunho’s eyes were tightly shut; mouth sucking
harder at Jaejoong’s length as the youngest gradually added another digit into his passage.
Before long, Yunho had gotten used to the feeling of having not only a dildo, but a dildo and three of
Changmin’s long fingers inside him. He was feeling a certain sense of fullness that he had never felt
before, passage stretched so wide and so filled. He whimpered around Jaejoong’s cock as Changmin drew
his fingers out, the eldest clutching his hair as sensations continually racked through his body.
Changmin spread Yunho’s butt cheeks, soothing the older man with soft words and promises of
something better. He then pushed the other dildo unhurriedly into Yunho, watching the leader take the
toy into himself with an amazing stretch. Yunho clawed at the bed, feeling the forcing of another object
into him, filling him perfectly.
Jaejoong’s eyes were half-lidded as he stayed glued to the events happening between Yunho’s thighs,
his boyfriend taking not one, but two dildos into him at the very same time. It was such a tease, he
knew, the younger man already shaking from the heating lube that had started to make him bothered all
over again.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Changmin terus dorong dildo masuk dan keluar dari Yunho, memutar kepalanya ke arah Jaejoong,
"hyung, kau punya satu lagi? dan mana lube? "
Jaejoong mengangguk, menunjuk ke tepi tempat tidur di mana botol pemanasan pelumas Sabtu. ia bersandar ke sisi
, membuka laci meja untuk mengambil dildo lain berukuran sama. Changmin mengambilnya,
meninggalkan dildo dalam Yunho sambil membentangkan lube di satu ia baru saja. Jaejoong memiringkan kepalanya
rekannya di tindakan bungsu, penasaran, "apa yang akan Anda lakukan?"
termuda menyeringai, seringai janji dan kenakalan dan nakal, ide-ide nakal. "Anda akan melihat," menarik
Changmin menyisihkan satu pantat pipi, menyenggol paha Yunho yang lebih lanjut selain tangan. ia kemudian mengusap
ajari terhadap pintu masuk Yunho itu, antara dildo sudah di sana dan dindingnya. Yunho hampir berteriak
sebagai Changmin mendorong jari di, peregangan menyakitkan ... nikmat menyakitkan.
"sst," Changmin menghibur, beristirahat tangannya yang lain di punggung Yunho itu, menggambar lingkaran cahaya untuk
menghibur pria yang lebih tua, "relax, dan itu akan menjadi jauh lebih baik "Yunho mata yang tertutup rapat,. mulut mengisap
keras panjang lebar Jaejoong sebagai yang termuda bertahap ditambahkan digit lain ke perjalanannya.
tak lama, Yunho sudah terbiasa dengan perasaan memiliki tidak hanya dildo, tapi dildo dan tiga jari yang panjang
Changmin itu dalam dirinya. ia merasakan rasa tertentu kepenuhan bahwa ia tidak pernah merasa
sebelumnya, bagian membentang begitu luas dan begitu penuh.rengeknya sekitar ayam Jaejoong sebagai Changmin drew
jarinya, anak tertua memegangi rambutnya sebagai sensasi terus disiksa melalui tubuhnya pipi pantat
Changmin menyebar Yunho itu., menenangkan pria yang lebih tua dengan kata-kata lembut dan janji-janji
sesuatu yang lebih baik. ia kemudian mendorong dildo lainnya tidak terburu-buru ke Yunho, menonton pemimpin mengambil
mainan ke dalam dirinya dengan peregangan menakjubkan.Yunho mencakar tempat tidur, merasakan memaksa benda lain
ke dia, mengisi dia sempurna.
mata Jaejoong yang setengah-mengantuk saat ia tinggal terpaku pada peristiwa yang terjadi antara paha Yunho itu,
pacarnya mengambil tidak satu, tapi dua dildo ke dia pada saat yang sama. itu menggoda seperti itu, dia tahu
,pria yang lebih muda sudah gemetar dari pemanasan pelumas yang mulai membuatnya terganggu sepanjang
lagi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Changmin terus dorong dildo masuk dan keluar dari Yunho, memutar kepalanya ke arah Jaejoong,
"Hyung, Anda punya satu lagi? Dan mana adalah lube? "
Jaejoong mengangguk, menunjuk ke tepi tempat tidur mana botol pemanasan lube duduk. Dia bersandar untuk
sisi, menarik membuka laci meja untuk mengambil dildo berukuran sama lain. Changmin mengambilnya,
meninggalkan dildo dalam Yunho sebagai ia menyebar lube yang dia baru saja mendapat. Jaejoong miring nya
kepala tindakan yang termuda, curious, "apa yang Anda akan lakukan?"
Termuda smirked, senyum janji dan mischievousness dan nakal, nakal ide-ide. "Anda akan melihat,"
Changmin ditarik samping satu pantat pipi, tangan mendorong Yunho paha lebih lanjut apart. Ia kemudian mengusap
jari terhadap masuk Yunho, antara dildo sudah di sana dan dinding. Yunho hampir berteriak
sebagai Changmin didorong jari dalam, peregangan menyakitkan... Nikmat menyakitkan.
"Shh," menghibur Changmin, beristirahat nya tangan lain di kecil kembali Yunho, menggambar cahaya lingkaran untuk
konsol anak laki-laki, "Relax, dan itu akan jauh lebih baik." Yunho mata erat tertutup; mulut mengisap
sulit Jaejoong yang panjang sebagai si bungsu secara bertahap ditambahkan digit lain ke bagian.
tak lama kemudian, Yunho sudah terbiasa untuk perasaan memiliki tidak hanya dildo, tapi dildo dan tiga
Changmin di jari-jari yang panjang dalam dirinya. Ia merasa bahwa kepenuhan yang ia tidak pernah merasa
sebelumnya, Bagian membentang begitu luas dan begitu penuh. Ia whimpered di sekitar Jaejoong's kokang sebagai Changmin menarik
jarinya keluar, yang tertua yang mencengkeram rambutnya sebagai sensasi yang terus-menerus disiksa melalui tubuh.
Changmin menyebar Yunho pantat pipi, pria yang lebih tua dengan kata-kata yang lembut dan janji-janji yang menenangkan
sesuatu yang lebih baik. Ia kemudian mendorong dildo lain unhurriedly ke Yunho, menonton pemimpin mengambil
mainan ke dalam dirinya dengan bentangan yang menakjubkan. Yunho mencakar di tempat tidur, merasa memaksa objek lain
ke dia, mengisi dia sempurna.
Jaejoong di mata yang setengah-lidded seperti yang ia tetap terpaku ke peristiwa-peristiwa yang terjadi antara paha Yunho,
pacar mengambil tidak satu, tapi dua dildo ke dalamnya pada waktu yang sama. Itu seperti menggoda, dia
tahu, Laki-laki muda yang sudah gemetar dari lube Penghangat Ruangan yang mulai untuk membuatnya terganggu semua
lagi.