Hannan- Andersson (1991), for examp

Hannan- Andersson (1991), for example, has identified that in the SIDA training
strategy two different types of input—from the consultants and from SIDA’s
Gender Office—were both complementary and essential. Consultants could
provide a good background in gender analysis and gender planning. However,
they could not help SIDA personnel and consultants in making the direct
link to their own activities. Gender Office staff were vital to ensure this part
of the process.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Hannan - Andersson (1991), misalnya, telah mengidentifikasi bahwa pelatihan SIDAstrategi dua jenis masukan — dari konsultan dan SIDA'sGender kantor — komplementer dan penting. Konsultan bisamemberikan latar belakang yang baik dalam analisis jender dan jenis kelamin perencanaan. Namun,mereka tidak bisa membantu SIDA personil dan konsultan dalam membuat langsunglink ke kegiatan mereka sendiri. Staf kantor gender itu penting untuk memastikan bagian inidari proses.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Hannan- Andersson (1991), misalnya, telah mengidentifikasi bahwa dalam pelatihan SIDA
strategi dua jenis input-dari konsultan dan dari SIDA ini
Kelamin Kantor-berdua saling melengkapi dan penting. Konsultan dapat
memberikan latar belakang yang baik dalam analisis gender dan perencanaan gender. Namun,
mereka tidak bisa membantu personil SIDA dan konsultan dalam membuat langsung
Link ke kegiatan mereka sendiri. Staf Kantor gender adalah penting untuk memastikan bagian
dari proses.