Unlike Skinner, Bandura (1977) beli

Unlike Skinner, Bandura (1977) believes that humans are active information processors and think about the relationship between their behavior and its consequences. Observational learning could not occur unless cognitive processes were at work.

Children observe the people around them behaving in various ways. This is illustrated during the famous bobo doll experiment (Bandura, 1961).

Individuals that are observed are called models. In society children are surrounded by many influential models, such as parents within the family, characters on children’s TV, friends within their peer group and teachers at school. Theses models provide examples of behavior to observe and imitate, e.g. masculine and feminine, pro and anti-social etc.

Children pay attention to some of these people (models) and encode their behavior. At a later time they may imitate (i.e. copy) the behavior they have observed. They may do this regardless of whether the behavior is ‘gender appropriate’ or not but there are a number of processes that make it more likely that a child will reproduce the behavior that its society deems appropriate for its sex.

First, the child is more likely to attend to and imitate those people it perceives as similar to itself. Consequently, it is more likely to imitate behavior modeled by people of the same sex.

Second, the people around the child will respond to the behavior it imitates with either reinforcement or punishment. If a child imitates a model’s behavior and the consequences are rewarding, the child is likely to continue performing the behavior. If parent sees a little girl consoling her teddy bear and says “what a kind girl you are”, this is rewarding for the child and makes it more likely that she will repeat the behavior. Her behavior has been reinforced (i.e. strengthened).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tidak seperti Skinner, Bandura (1977) percaya bahwa manusia adalah prosesor aktif informasi dan berpikir tentang hubungan perilaku mereka dan konsekuensi-konsekuensinya. Belajar sosial tidak bisa terjadi kecuali proses kognitif yang bekerja.Anak-anak mengamati orang-orang di sekitar mereka berperilaku dalam berbagai cara. Ini diilustrasikan selama percobaan boneka bobo terkenal (Bandura, 1961).Individu yang diamati disebut model. Dalam masyarakat anak-anak dikelilingi oleh banyak model yang berpengaruh, seperti orang tua dalam keluarga, karakter di TV anak-anak, teman-teman dalam kelompok sebaya dan guru di sekolah mereka. Model tesis menyediakan contoh perilaku untuk mengamati dan meniru, misalnya maskulin dan feminin, pro dan anti-sosial dll.Anak memperhatikan beberapa orang-orang ini (model) dan encode perilaku mereka. Di lain waktu mereka bisa meniru (yaitu Salin) perilaku mereka telah mengamati. Mereka dapat melakukan hal ini terlepas dari apakah perilaku 'gender sesuai' atau tidak, tetapi ada sejumlah proses yang membuatnya lebih mungkin bahwa anak akan mereproduksi perilaku yang masyarakatnya memper­timbangkan untuk its seks.Pertama, anak lebih mungkin untuk menghadiri dan meniru orang-orang yang merasakan sebagai mirip dengan dirinya sendiri. Akibatnya, ini lebih mungkin untuk meniru perilaku dimodelkan oleh orang-orang yang berjenis kelamin sama.Kedua, orang-orang di sekitar anak akan merespon dengan perilaku yang meniru dengan penguatan atau hukuman. Jika seorang anak meniru model perilaku dan konsekuensi yang bermanfaat, anak ini cenderung terus melakukan perilaku. Jika orangtua melihat seorang gadis kecil yang menghibur beruang teddy nya dan mengatakan "apa jenis gadis Anda", ini bermanfaat bagi anak dan membuatnya lebih mungkin bahwa dia akan mengulangi perilaku. Perilaku nya telah memperkuat (yaitu memperkuat).