Keohane became widely known with th

Keohane became widely known with the publication of Power and Interdependence (1977), a book he coauthored with the Harvard political scientist Joseph S. Nye. That work played a key role in establishing international political economy (IPE) as a subdiscipline of international relations. Keohane emphasized interdependence and cooperation in world politics. He was critical of the neorealist approach to international relations and its idea that relations between states are mostly characterized by distrust and competition. The neorealist model casts interstate relations as a zero-sum game, where one’s gain necessarily means another’s loss. Keohane argued that states are generally not apprehensive about each other’s successes and look forward to benefiting from cooperation. Besides security issues, Keohane noted, states pursue mutually beneficial activities such as trade or environmental protection. Keohane was also innovative in considering not only state actors but also transnational actors—for instance, multinational corporations and international trade-union federations. He considered the focus on the state in international relations to be too narrow, particularly in the context of globalization.

In his best-known work, After Hegemony: Cooperation and Discord in the World

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keohane menjadi dikenal secara luas dengan penerbitan Power dan Interdependensi (1977), buku yang ditulis bersama dengan ilmuwan politik Harvard Joseph S. Nye. Kerja yang memainkan peran kunci dalam membangun ekonomi politik internasional (IPE) sebagai subdiscipline hubungan internasional. Keohane menekankan saling ketergantungan dan kerjasama dalam politik dunia. Dia kritis dari pendekatan Neorealis untuk hubungan internasional dan gagasan yang bahwa hubungan antara negara-negara yang sebagian besar ditandai oleh ketidakpercayaan dan persaingan. Model Neorealis gips hubungan antarnegara sebagai zero-sum game, di mana keuntungan seseorang selalu berarti kehilangan orang lain. Keohane berpendapat bahwa negara-negara umumnya tidak khawatir tentang keberhasilan masing-masing dan berharap untuk mendapatkan manfaat dari kerjasama. Selain masalah keamanan, Keohane mencatat, negara mengejar kegiatan yang saling menguntungkan seperti perdagangan atau perlindungan lingkungan. Keohane juga inovatif dalam mempertimbangkan tidak hanya aktor negara, tetapi juga aktor transnasional-misalnya, perusahaan multinasional dan federasi serikat pekerja internasional. Ia menilai fokus pada negara dalam hubungan internasional menjadi terlalu sempit, terutama dalam konteks globalisasi. Dalam karyanya yang paling terkenal bekerja, Setelah Hegemoni: Kerjasama dan Perselisihan di Dunia