The benefit, then, is that managers

The benefit, then, is that managers in ethical companies are allowed to let
their humanism show. We don ’ t have to act like Scrooge to achieve business
success. In fact, our society today is saying that the cynical phrase to justify
unethical behavior, “ That ’ s just business, ” is no longer acceptable. When ethical behavior overrides business greed, managers do not have to live in two
worlds – one, their humanistic ethical world, and the other, their ruthless
business world. Managers do not need to check their ethics at the door when
they come to work.
Thus, there is a fourfold motivation for ethical behavior. Ethical behavior
leads to (1) long - term profits for the company, (2) personal integrity and
satisfaction for the individuals engaged in business, (3) honesty and loyalty
from the employees, and (4) confidence and satisfaction from the customer.
Corporations should behave ethically, in part because it will have good consequences for the company. Arthur Andersen ’ s collapse because of its role in
the Enron debacle attests to the dangers of profit - driven motivation. Ethical
behavior in business is an idea whose time has come.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Manfaat, kemudian, adalah bahwa manajer di etika perusahaan diizinkan membiarkanmereka menunjukkan humanisme. Kita don ' t harus bertindak seperti Gober untuk mencapai bisnissukses. Pada kenyataannya, masyarakat kita hari ini mengatakan bahwa frase sinis untuk membenarkanperilaku yang tidak etis, "itu hanya Bisnis," ini tidak lagi dapat diterima. Ketika perilaku beretika mengabaikan bisnis keserakahan, manajer tidak perlu tinggal di duadunia-satu, dunia etika kemanusiaan mereka, dan yang lainnya, mereka kejamdunia bisnis. Manajer tidak perlu memeriksa etika mereka di pintu ketikamereka datang untuk bekerja.Dengan demikian, ada empat kali lipat motivasi bagi perilaku beretika. Perilaku beretikamemimpin (1) lama - jangka keuntungan untuk perusahaan, integritas (2) pribadi dankepuasan bagi individu yang terlibat dalam bisnis, (3) kejujuran dan loyalitasdari karyawan, dan (4) kepercayaan dan kepuasan dari klien tersebut.Perusahaan harus bersikap etis, sebagian karena itu akan memiliki konsekuensi yang baik bagi perusahaan. Arthur Andersen runtuh karena perannya dalambencana Enron membuktikan bahaya laba - driven motivasi. EtikaPerilaku Bisnis adalah sebuah ide yang saatnya telah tiba.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Manfaatnya, kemudian, adalah bahwa manajer di perusahaan etis diperbolehkan untuk membiarkan
acara humanisme mereka. Kami don 't harus bertindak seperti Gober untuk mencapai bisnis
sukses. Bahkan, masyarakat saat kami mengatakan bahwa kalimat sinis untuk membenarkan
perilaku yang tidak etis, "Itu hanya bisnis," tidak lagi dapat diterima. Ketika perilaku etis menimpa keserakahan bisnis, manajer tidak harus hidup dalam dua
dunia - satu, dunia etika humanistik mereka, dan yang lainnya, kejam mereka
dunia bisnis. Manajer tidak perlu memeriksa etika mereka di pintu ketika
mereka datang untuk bekerja.
Jadi, ada motivasi empat kali lipat untuk perilaku etis. Perilaku etis
mengarah ke (1) panjang - keuntungan jangka bagi perusahaan, (2) integritas pribadi dan
kepuasan bagi individu yang terlibat dalam bisnis, (3) kejujuran dan loyalitas
dari karyawan, dan (4) kepercayaan dan kepuasan dari pelanggan.
Perusahaan harus bersikap etis, sebagian karena akan memiliki konsekuensi yang baik bagi perusahaan. Runtuhnya Arthur Andersen 's karena perannya dalam
bencana Enron membuktikan bahaya laba - didorong motivasi. Etika
perilaku dalam bisnis adalah sebuah ide yang saatnya telah tiba.