Hasil (
Bahasa Indonesia) 1:
[Salinan]Disalin!
Memberikan kontribusi teoretis dengan intervensionis Action ResearchIntervensionis tindakan penelitian ini berulang-ulang oleh alam. Pertanyaan menarik penelitian sering munculselama proses penelitian yang menjelaskan mengapa fleksibilitas adalah salah satu fitur utama dari kualitatifPenelitian (misalnya Cassel dan Symon 1994). Dengan kata lain, hal ini melekat pada penelitian kualitatif yangpertanyaan penelitian yang diformulasikan selama penelitian lapangan, bukan sebelum itu (Lihat, misalnya,Eisenhardt 1989), dan topik penelitian sebenarnya bahkan mungkin berubah dari waktu ke waktu. Di kualitatifpenelitian, seorang peneliti sering dimulai untuk mempelajari fenomena yang dia secara pribadi menemukan menarik danawal curiosities sering didasarkan pada pengamatan nyata dan pengalaman pribadi (Marshall danRossman 1999, halaman 25). Dengan kata lain, bahkan kesempatan pertemuan dan pengalaman pribadi mungkinmemberikan kesempatan untuk sebuah proyek penelitian (Hammersley dan Atkinson 1995, hal 28), dan motifyang tidak secara otomatis mengurangi kualitas proses penelitian (Marshall dan Rossman1999, ms. 22). Namun, dalam hal demikian, peneliti harus terhubung ini kepentingan pribadi dankeingintahuan pertanyaan penelitian lebih umum dengan potensi untuk menyediakan teoretiskontribusi (Marshall dan 1999 Rossman, hal 28).Tapi bagaimana proses seperti yang dijelaskan di atas dapat menghasilkan pengetahuan ilmiah baru? Dalampenelitian intervensionis, cara menghasilkan kontribusi teoretis (yang menarik untukmasyarakat akademik dan, dengan demikian, memiliki potensi untuk penerbitan) berbeda dari tradisionalmetode penelitian non-intervensionis. Jonsson dan Lukka (2005) Daftar output potensial berikutuntuk penelitian intervensionis:• Menangkap dan menganalisa situasi di kasus perusahaan• Menguraikan ide-ide untuk perubahan atau desain konsep solusi• Pengujian ide-ide untuk perubahan konsep solusi dirancang dengan berpartisipasi dalam nyaimplementasi• Refleksi dari alam, elemen, implementasi, dan efek dari perubahan ide-ideBerkaitan dengan cara yang berbeda memberikan kontribusi ilmiah, potensi tigaoutput dapat dilihat terutama sebagai fasilitator kontribusi ilmiah. Output ini mungkin untuk memilikialam deskriptif, dan itu hanya diterjemahkan menjadi kontribusi ilmiah melalui refleksi untukpengetahuan yang sudah ada. Dari perspektif ini, daerah yang paling penting dari proses penelitian adalahrefleksi fase (Jonsson dan Lukka 2005) yang erat pendekatan teori bangunan (LihatEisenhardt 1989). Dalam bidang riset kualitatif, teori bangunan sering dilakukan saat menulis penelitianLaporan. Oleh karena itu, penulisan laporan penelitian tidak hanya melaporkan tetapi, sebaliknya,bagian penting dari studi itu sendiri.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
