Causes of perinatal birth asphyxia

Causes of perinatal birth asphyxia may be maternal or
fetal. Those who survive asphyxia at birth may have
chance to develop neurological complications including
epilepsy, cerebral palsy and developmental delay [6]. Risk
factors of birth asphyxia has been divided into antepartum,
intrapartum and fetal. Risk factors include increasing
or decreasing maternal age, prolonged rupture of
membranes, meconium stained fluid, multiple births,
non-attendance for antenatal care, low birth weight infants,
malpresentation, augmentation of labour with oxytocin,
ante partum hemorrhage, severe eclampsia and
pre-eclampsia, ante partum and intrapartum anemia
[7,8]. The prognosis and severity of the symptoms of
child with birth asphyxia depend on the risk factors and
management of the patient
According to a study in Pakistan, birth asphyxia contributed
to 16.52% of hospital admissions and is responsible
for 21% of infant deaths

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Penyebab kelahiran perinatal asphyxia mungkin ibu ataujanin. Mereka yang bertahan asphyxia lahir mungkin memilikikesempatan untuk mengembangkan Komplikasi neurologis termasukepilepsi, cerebral palsy dan keterlambatan perkembangan [6]. Risikofaktor asphyxia kelahiran telah dibagi menjadi antepartum,intrapartum dan janin. Faktor risiko termasuk peningkatanatau penurunan ibu umur, pecahnya berkepanjanganmembran, meconium bernoda cairan, kelahiran kembar,ketidakhadiran untuk perawatan kehamilan, bayi berat lahir rendah,malpresentation, pembesaran buruh dengan oxytosin,Ante partum perdarahan, parah pre-eclampsia danpre-eclampsia, ante partum dan intrapartum anemia[7,8]. prognosis dan tingkat keparahan gejalaanak dengan kelahiran asphyxia tergantung pada faktor-faktor risiko danmanajemen pasienMenurut sebuah studi di Pakistan, kelahiran asphyxia berkontribusi16,52% dari penerimaan rumah sakit dan bertanggung jawab21% dari kematian balita

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Penyebab asfiksia lahir perinatal mungkin ibu atau
janin. Mereka yang bertahan hidup asfiksia saat lahir mungkin memiliki
kesempatan untuk mengembangkan komplikasi neurologis termasuk
epilepsi, cerebral palsy dan keterlambatan perkembangan [6]. Risiko
faktor asfiksia lahir telah dibagi menjadi antepartum,
intrapartum dan janin. Faktor risiko meliputi peningkatan
atau penurunan usia ibu, pecah berkepanjangan
membran, mekonium bernoda cairan, kelahiran kembar,
non-hadir untuk perawatan antenatal, bayi berat badan lahir rendah,
malpresentation, augmentasi persalinan dengan oksitosin,
ante partum perdarahan, eklampsia berat dan
pra eklampsia, ante partum dan intrapartum anemia
[7,8]. Prognosis dan keparahan gejala
anak dengan asfiksia lahir tergantung pada faktor-faktor risiko dan
manajemen pasien
Menurut sebuah studi di Pakistan, asfiksia lahir kontribusi
ke 16,52% dari penerimaan rumah sakit dan bertanggung jawab
untuk 21% dari kematian bayi