Democratic legitimacy and bordersTh

Democratic legitimacy and borders
The limit of a theory of politics that derives its terms of reference exclusively from the nation-state become apparent from a consideration of the scope and efficacy of the principle of majority rule; that is, the principle that decisions that attract the largest number of votes should prevail. The application of this principle is at the centre of all contemporary conceptions of democracy, and it is at the root of the claim of democratic political decisions of ‘a majority’ or, more accurately, its representatives, affect (or potentially affect) not only their communities but citizens in other communities as well.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Demokrat legitimasi dan perbatasan
batas teori politik yang berasal istilah-istilah rujukannya secara eksklusif dari BANGASA menjadi jelas dari pertimbangan ruang lingkup dan kemanjuran prinsip mayoritas; itu adalah, prinsip bahwa keputusan yang menarik terbesar jumlah suara harus menang. Penerapan prinsip ini di pusat semua kontemporer konsepsi demokrasi, dan ini adalah akar dari klaim keputusan politik yang demokratis 'mayoritas' atau, lebih tepatnya, perwakilannya, mempengaruhi (atau berpotensi mempengaruhi) tidak hanya masyarakat tetapi warga di komunitas-komunitas lain serta.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Legitimasi demokratis dan berbatasan
Batas teori politik yang berasal terms of reference eksklusif dari negara-bangsa menjadi jelas dari pertimbangan ruang lingkup dan efektivitas prinsip suara mayoritas; yaitu prinsip bahwa keputusan yang menarik suara terbanyak harus menang. Penerapan prinsip ini adalah di tengah-tengah semua konsepsi kontemporer demokrasi, dan itu adalah akar dari klaim keputusan politik demokratis 'mayoritas' atau, lebih tepatnya, wakilnya, mempengaruhi (atau berpotensi mempengaruhi) tidak hanya komunitas mereka tetapi warga di komunitas lain juga.