Verbal memory problems, along with

Verbal memory problems, along with other cognitive difficulties, are common in children diagnosed with neurological and/or psychological disorders. Historically, these “memory problems” have been poorly characterized and often present with a heterogeneous pattern of performance across memory processes, even within a specific diagnostic group. The current study examined archival neuropsychological data from a large mixed clinical pediatric sample in order to understand whether functioning in other cognitive areas (i.e., verbal knowledge, attention, working memory, executive functioning) may explain some of the performance variability seen across verbal memory tasks of the Children’s Memory Scale (CMS). Multivariate analyses revealed that among the cognitive functions examined, only verbal knowledge explained a significant amount of variance in overall verbal memory performance. Further univariate analyses examining the component processes of verbal memory indicated that verbal knowledge is specifically related to encoding, but not the retention or retrieval stages. Future research is needed to replicate these findings in other clinical samples, to examine whether verbal knowledge predicts performance on other verbal memory tasks and to explore whether these findings also hold true for visual memory tasks. Successful replication of the current study findings would indicate that interventions targeting verbal encoding deficits should include efforts to improve verbal knowledge.
OPEN

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Masalah memori verbal, bersama dengan kesulitan kognitif lain, umum pada anak-anak yang didiagnosis dengan gangguan neurologis dan/atau psikologis. Secara historis, ini "masalah memori" telah ditandai buruk dan sering hadir dengan pola heterogen kinerja di seluruh proses memori, bahkan di dalam grup diagnostik tertentu. Penelitian ini meneliti Arsip neuropsychological data dari sampel pediatrik klinis besar campuran untuk memahami Apakah berfungsi di daerah lain kognitif (yaitu, verbal pengetahuan, perhatian, memori kerja, eksekutif berfungsi) mungkin menjelaskan beberapa variabilitas kinerja dilihat di seluruh tugas verbal memori anak memori skala (CMS). Analisis multivarian mengungkapkan bahwa antara fungsi kognitif yang diperiksa, hanya verbal pengetahuan menjelaskan sejumlah varian dalam kinerja keseluruhan verbal memori. Lebih lanjut analisis univariat memeriksa proses komponen memori verbal menunjukkan bahwa verbal pengetahuan khusus berhubungan dengan tahap-tahap encoding, tetapi bukan penyimpanan atau pengambilan. Penelitian masa depan diperlukan untuk mereplikasi Temuan ini dalam sampel lainnya klinis, untuk memeriksa apakah verbal pengetahuan memprediksi kinerja pada tugas-tugas lain verbal memori dan untuk mengeksplorasi apakah Temuan ini juga berlaku untuk tugas-tugas memori visual. Sukses replikasi temuan penelitian saat ini akan menunjukkan bahwa intervensi penargetan verbal encoding defisit harus mencakup upaya untuk meningkatkan pengetahuan verbal. BUKA

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Masalah memori verbal, bersama dengan kesulitan kognitif lainnya, yang umum pada anak-anak didiagnosis dengan neurologis dan / atau gangguan psikologis. Secara historis, ini "masalah memori" telah buruk ditandai dan sering hadir dengan pola heterogen kinerja di proses memori, bahkan dalam kelompok diagnostik tertentu. Penelitian ini mengkaji data neuropsikologi arsip dari sampel pediatrik klinis campuran besar untuk memahami apakah berfungsi di daerah kognitif lainnya (yaitu, pengetahuan verbal, perhatian, memori kerja, fungsi eksekutif) dapat menjelaskan beberapa variabilitas kinerja terlihat di tugas memori verbal dari anak-anak Skala Memory (CMS). Analisis multivariat mengungkapkan bahwa di antara fungsi kognitif diperiksa, hanya pengetahuan lisan menjelaskan sejumlah besar varians dalam kinerja memori verbal secara keseluruhan. Univariat analisis lebih lanjut meneliti proses komponen memori verbal menunjukkan bahwa pengetahuan verbal khusus terkait dengan encoding, tetapi tidak retensi atau pengambilan tahap. Penelitian di masa depan diperlukan untuk mereplikasi temuan ini dalam sampel klinis lainnya, untuk memeriksa apakah pengetahuan lisan memprediksi kinerja pada tugas-tugas memori verbal lain dan untuk mengeksplorasi apakah temuan ini juga berlaku untuk tugas-tugas memori visual. Replikasi sukses dari temuan penelitian ini akan menunjukkan bahwa intervensi yang menargetkan defisit encoding lisan harus mencakup upaya untuk meningkatkan pengetahuan verbal.
BUKA