1. Menghormati Angeline Kematian, Pemerintah Memberikan Privilege Suster
English Version
By Adanti Pradita
di 16 Jun 2015 12:39 WIB di Angeline, bocah berusia 8 Tahun Yang PADA Bulan Mei Lalu dilaporkan Hilang Dan ditemukan Tiga minggu kemudian DENGAN keadaan tak bernyawa. Liputan6. com, Jakarta Kisah tentang seorang gadis berusia 8 tahun dikubur 0,5 m ke tanah di halaman belakang rumahnya segera sedih penduduk seluruh Indonesia dengan banyak menuntut untuk pembunuh di balik kematian Angeline untuk diberikan hukuman mati yang paling sulit. Setiap ibu Indonesia dilaporkan diposting ketidakpuasan nya melalui media sosial segera setelah berita tentang Angeline pergi virus di setiap saluran berita lokal. Hal ini tidak mengherankan untuk memiliki kelompok penduduk menjadi mengutuk tragedi seperti status mereka sebagai orang tua terkait dengan situasi dan kematian Angeline muncul sebagai pengingat bagi semua orang tua untuk mencintai anak-anak mereka tanpa syarat. Angeline lahir dan dibesarkan di Bali. Tubuhnya Namun, akan dimakamkan di Banyuwangi, Jawa Timur karena merupakan lokasi di mana orang tua sebenarnya lahir. Bupati lokal Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah dikacaukan oleh berita kematiannya dan memutuskan untuk memfasilitasi dan menangani semua persiapan diperlukan untuk pemakaman Angeline ini. Dia bahkan mengambil waktu untuk membayar kunjungan ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Sanglah di Bali dalam mencoba untuk membawanya pulang. Tubuh Angeline yang awalnya dijadwalkan untuk terbang kembali ke banyuwangi hari ini tetapi telah ditunda. "Kami sangat berharap bahwa tubuh Angeline dapat dikembalikan kembali ke rumah segera. Ini telah ditunda Namun, karena polisi setempat masih membutuhkan ibu kandungnya untuk menyediakan mereka dengan lebih lanjut informasi ", Abdullah menginformasikan, Selasa (16/6/2015). Terlepas dari memfasilitasi pemakaman Angeline, pemerintah Banyuwangi juga berusaha untuk memberikan beasiswa untuk adik Angeline sepanjang jalan sampai tingkat universitas dalam menghormati kematiannya. "Setelah semua proses hukum dilakukan, kita, pemerintah Banyuwangi akan memberikan adik Angeline beasiswa yang akan memungkinkan mereka untuk mengejar ambisi akademis mereka sampai universitas, "kata Abdullah Liputan6.com. Angeline Delapan tahun itu dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015, sebelum polisi akhirnya terletak tubuh almarhum dimakamkan bawah 0,5 meter jauh di halaman ibu angkat nya. Angeline telah menghabiskan sisa hidupnya dengan ibu angkatnya, Margaretha Magawe dan tinggal di Bali. Bali Polisi, Ronny Franky Sompie menginformasikan bagaimana penemuan Tubuh Angeline ini terutama disebabkan penyelidikan intensif timnya di ibu angkat nya rumah. Polisi pergi untuk memeriksa setiap sudut rumah untuk melihat petunjuk, dan perhatian mereka segera bergeser ke salah satu sudut dengan berbau bau. Tubuhnya dimakamkan di antara dua pohon pisang yang ditanam di belakang halaman rumahnya. Polisi segera membawa tubuh almarhum ke rumah sakit untuk melakukan otopsi. asuh ibu Angeline yang menolak untuk membuat komentar tentang hal itu, dan telah menunjukkan sikap yang sangat introvert dengan tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumahnya termasuk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Indonesia perlindungan, Yohana Yembise. Kematian Angeline adalah tragedi yang tidak akan pernah terlupakan. Sebagai cerita berkembang, sekarang polisi setempat telah dilaporkan bernama Margriet Megawe, ibu angkat Angeline sebagai tersangka. Penamaan Margriet sebagai tersangka namun, bukan karena kemungkinan dia membunuh gadis berusia 8 tahun tetapi untuk kelalaian terang-terangan dia di anak miskin. Keterangan yang dibuat oleh dia kepala sekolah sekolah dan guru sudah menunjukkan bahwa dia sebagian besar ditinggalkan, kelaparan, disalahgunakan dan kurang kasih sayang keibuan. "Margriet, ibu angkat Angeline telah ditetapkan sebagai tersangka untuk meninggalkan anak," Bali Polisi, Hery Wiyanto mengatakan Liputan6.com melalui telepon singkat pada hari Minggu 14 Juni 2015. Margriet Megawa ditangkap pada hari Minggu 14 Juni 2015 di sebuah villa di Bali. (AKP / Ein)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
