Money supply also called Money Stoc

Money supply also called Money Stock could be used to refer to the amount of money in the hands of the non-bank public at a point in time and the some balances in commercial banks (Umeora 2010). There are several ways of measuring such an amount (also called monetary Aggregates) but each includes Currency in Circulation (c) Plus Demand Deposits (DD). Demand Deposit refers to balances in current accounts of customer’s withdrable by cheque. The Central Bank of Nigeria (CBN) as well as public and private analysts shows interest in the growth of Money Supply because of the impact it is believed to have on real economic activities and the general price level (P). Money supply is considered an important instrument for controlling inflation. Economists believe that growth in Money Supply will lead to inflation if demand for money is stable so that increase in Money Supply is not met by equal increase in demand. Changes in Money can be inflationary or deflationary. When the Central Bank expands Money Supply, inflation occurs and when it reduces money supply deflation occurs. Central Bank’s expansionary and concretionary policy is carried out through the

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pasokan uang juga disebut sediaan uang dapat digunakan untuk merujuk kepada jumlah uang di tangan non bank publik pada titik dalam waktu dan beberapa saldo di bank komersial (Umeora 2010). Ada beberapa cara untuk mengukur jumlah yang begitu (juga disebut dengan agregat moneter) tetapi masing-masing mencakup mata uang dalam sirkulasi (c) Plus permintaan deposito (DD). Giro mengacu pada saldo pada rekening dari pelanggan withdrable dengan cek. Bank Sentral Nigeria (CBN) serta analis Umum dan swasta menunjukkan minat dalam pertumbuhan uang beredar karena dampak yang diyakini memiliki kegiatan ekonomi riil dan tingkat harga Umum (P). Uang beredar dianggap sebagai alat penting untuk mengendalikan inflasi. Ekonom percaya bahwa pertumbuhan pasokan uang akan menyebabkan inflasi jika permintaan uang stabil sehingga peningkatan pasokan uang tidak terpenuhi oleh sama meningkatnya permintaan. Perubahan dalam uang dapat inflasi atau deflasi. Ketika Bank Sentral mengembang uang beredar, terjadi inflasi dan ketika mengurangi pasokan uang deflasi terjadi. Kebijakan Bank Sentral diperluas dan concretionary dilakukan melalui

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pasokan uang juga disebut Saham Uang dapat digunakan untuk merujuk pada jumlah uang di tangan publik non-bank pada titik waktu dan beberapa saldo di bank umum (Umeora 2010). Ada beberapa cara untuk mengukur seperti jumlah (juga disebut Agregat moneter) tetapi masing-masing termasuk Uang dalam Peredaran (c) Ditambah Giro (DD). Giro mengacu pada saldo di rekening saat withdrable pelanggan dengan cek. Bank Sentral Nigeria (CBN) serta analis publik dan swasta menunjukkan minat dalam pertumbuhan Uang Beredar karena dampak itu diyakini memiliki kegiatan ekonomi riil dan tingkat harga umum (P). Uang beredar dianggap sebagai instrumen penting untuk mengendalikan inflasi. Ekonom percaya bahwa pertumbuhan Uang Beredar akan menyebabkan inflasi jika permintaan uang stabil sehingga kenaikan Uang Beredar tidak dipenuhi oleh peningkatan yang sama dalam permintaan. Perubahan Uang bisa inflasi atau deflasi. Ketika Bank Sentral memperluas Uang Beredar, inflasi terjadi dan ketika itu mengurangi jumlah uang beredar deflasi terjadi. Kebijakan ekspansif dan concretionary Bank Sentral dilakukan melalui