Tea is not just poured with hot wat

Tea is not just poured with hot water and drunk, but as an art in it's broadest sense. Tea ceremony reflects the host's personality and knowledge that includes, among others, the purpose of life, way of thinking, religion, appreciation tea ceremony utensils and how to put the pieces of art in a tea ceremony room (chasitsu) and vorious art knowledge in general is dependent on the flow embraced the tea ceremony. The art of the tea ceremony requires deepening over the years with the improvement that lasts a lifetime.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Teh tidak hanya menuangkan dengan air panas dan diminum, tetapi sebagai sebuah seni dalam arti itu. Upacara teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan yang mencakup, antara lain, tujuan hidup, cara berpikir, agama, penghargaan upacara minum teh peralatan host dan bagaimana untuk menempatkan potongan-potongan seni upacara minum teh kamar (chasitsu) dan vorious seni pengetahuan secara umum bergantung pada aliran memeluk upacara minum teh. Seni upacara minum teh memerlukan memperdalam selama bertahun-tahun dengan peningkatan yang berlangsung seumur hidup.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Teh tidak hanya dituangkan dengan air panas dan diminum, tapi sebagai seni dalam arti luas itu. Upacara minum teh mencerminkan kepribadian host dan pengetahuan yang mencakup, antara lain, tujuan hidup, cara berpikir, agama, teh apresiasi peralatan upacara dan bagaimana untuk menempatkan potongan-potongan seni di ruang upacara minum teh (chasitsu) dan pengetahuan seni vorious di umum tergantung pada aliran memeluk upacara minum teh. Seni upacara minum teh memerlukan pendalaman selama bertahun-tahun dengan perbaikan yang berlangsung seumur hidup.