It is a contentious issue in the ec

It is a contentious issue in the economic literature whether cooperatives tend
to be more (or at least as) efficient than conventional firms (Bonin, Jones, & Putterman, 1993; Porter & Scully, 1987). From a theoretical standpoint,
there are a number of reasons why a cooperative should experience a higher
level of efficiency than a conventional firm. A first group of theories emphasizes
the positive impact that profit sharing can have on workers’ effort.
In a conventional firm, asymmetric information does not allow the management
to verify the worker’s effort and so workers may prefer to shirk and
so exert less than optimal level of effort. The profit-sharing agreement existing
in a cooperative may help to realign the workers’ incentives to those of
the firm in several ways.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ini adalah sebuah isu dalam literatur ekonomi Apakah koperasi cenderungagar lebih (atau setidaknya sebagai) efisien daripada perusahaan-perusahaan konvensional (Bonin, Jones, & Putterman, 1993; Porter & Scully, 1987). Dari sudut pandang teoritis,Ada sejumlah alasan mengapa koperasi harus pengalaman yang lebih tinggitingkat efisiensi dari sebuah perusahaan konvensional. Kelompok pertama dari teori menekankandampak positif bahwa keuntungan dapat memiliki pada upaya pekerja.Dalam sebuah perusahaan konvensional, informasi asimetris tidak memungkinkan manajemenuntuk memverifikasi pekerja usaha dan begitu pekerja dapat memilih untuk syirik danJadi mengerahkan kurang dari tingkat optimal dari usaha. Ada perjanjian pembagian keuntungandalam Koperasi dapat membantu untuk menyetel kembali buruh insentif bagiperusahaan dalam beberapa cara.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ini adalah masalah yang diperdebatkan dalam literatur ekonomi apakah koperasi cenderung
lebih (atau setidaknya) efisien daripada perusahaan konvensional (Bonin, Jones, & Putterman, 1993; Porter & Scully, 1987). Dari sudut pandang teoritis,
ada sejumlah alasan mengapa koperasi harus mengalami lebih tinggi
tingkat efisiensi dari perusahaan konvensional. Sebuah kelompok pertama dari teori menekankan
dampak positif yang bagi hasil dapat memiliki pada usaha pekerja.
Dalam sebuah perusahaan konvensional, informasi asimetris tidak memungkinkan manajemen
untuk memverifikasi upaya pekerja dan pekerja dapat memilih untuk syirik dan
jadi mengerahkan kurang dari tingkat optimal usaha. Perjanjian pembagian keuntungan yang ada
di koperasi dapat membantu untuk menyetel kembali insentif para buruh untuk orang-orang dari
perusahaan dalam beberapa cara.