Detroit on Christmas Day 2009, had

Detroit on Christmas Day 2009, had not made it onto
the no-fly list. Although Abdulmutallab’s father had
reported concern over his son’s radicalization to the
U.S. State Department, the Department did not
revoke Adbulmutallab’s visa because his name was
misspelled in the visa database, so he was allowed to
enter the United States. Faisal Shahzad, the Times
Square car bomber, was apprehended on May 3,
2010, only moments before his Emirates airline flight
to Dubai and Pakistan was about to take off. The
airline had failed to check a last-minute update to the
no-fly list that had added Shahzad’s name.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Detroit pada hari Natal 2009, tidak membuat keDaftar larangan terbang. Walaupun Abdulmutallab Bapamelaporkan kekhawatiran atas anaknya radikalisasi untukDepartemen Luar Negeri AS, Departemen tidakmencabut Adbulmutallab's visa karena namanyasalah eja dalam visa database, jadi dia dibenarkan untukmemasuki Amerika Serikat. Faisal Shahzad, waktuPersegi mobil pembom, ditangkap pada tanggal 3 Mei,2010, hanya beberapa menit sebelum nya Emirates airline tiket pesawatDubai dan Pakistan hendak lepas landas. TheMaskapai penerbangan gagal untuk memeriksa menit-menit terakhir update untukDaftar larangan terbang yang telah ditambahkan darikiki nama.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Detroit pada Hari Natal 2009, tidak membuat ke
daftar larangan terbang. Meskipun ayah Abdulmutallab telah
melaporkan kekhawatiran atas radikalisasi anaknya ke
AS Departemen Luar Negeri, Departemen tidak
mencabut visa Adbulmutallab karena namanya
salah eja dalam database visa, sehingga dia diperbolehkan untuk
masuk ke Amerika Serikat. Faisal Shahzad, Times
mobil bomber Square, ditangkap pada 3 Mei,
2010, hanya beberapa saat sebelum maskapai penerbangan Emirates nya
ke Dubai dan Pakistan hendak lepas landas. The
maskapai telah gagal untuk memeriksa menit-menit terakhir update ke
daftar larangan terbang yang telah menambahkan nama Shahzad.