Studi ini meneliti tingkat keberhasilan disleksia s
tudents di ketiga, keempat dan kelima
tingkatan kelas pada bagian pembacaan taks tes
t di distrik sekolah di selatan pusat Texas. Pada
2007, sebuah distrik sekolah di selatan pusat Texas impl
emented program disleksia, Bahasa Dasar
Keterampilan, yang memanfaatkan semua jalur belajar di
otak (visual, auditori, kinestetik-taktil)
secara bersamaan untuk meningkatkan memori dan belajar
ing. Distrik ini dipelajari menerapkan
program baru karena program sebelumnya digunakan adalah
tidak menghasilkan hasil yang kabupaten
itu menginginkan. Para siswa disleksia tidak progre
ssing, sebagaimana mestinya. Penelitian ini menguji
populasi tertentu siswa disleksia pada
tingkat kelas tiga, empat, dan lima untuk
menentukan tingkat keberhasilan mereka berdasarkan standar
pengujian terwujud. Fokus dari penelitian ini adalah untuk
menentukan apakah siswa disleksia di distrik
di selatan pusat Texas sedang terbaik disajikan
dengan program Keterampilan Bahasa Dasar.
Kata kunci: disleksia, kemampuan bahasa dasar, elementa
tingkat ry, siswa disleksia
Jurnal Studi Kasus di Pendidikan
analisis disleksia, Page 2
The 2001 No Child Left Behind Act (NCLB) berubah th
sistem e akuntabilitas publik
sekolah di Amerika Serikat. Pada 2012, menurut
NCLB, semua siswa sekolah umum harus
mahir dalam membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan. Satu-satunya
sekolah hal akan menerima kredit adalah mereka
kemampuan untuk mengajar anak-anak dengan tingkat proficien
cy semua anak, bukan hanya mereka yang tidak
cacat (US Dept of Education, 2009). Pendidik
tor perlu tahu apakah mereka akan mencapai
tuntutan NCLB jika mereka terus memberikan skr
instruksi sewa bagi siswa disleksia.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah dyslex
anak ic menerima dan maju dengan
intervensi yang sesuai untuk kecacatan mereka
di Agar kabupaten sekolah harus sesuai
dan memenuhi tantangan NCLB.
Disleksia atau "kata kebutaan" adalah rea perkembangan
ding gangguan yang merupakan hasil dari
ketidakmampuan untuk memproses simbol grafis. The DSM-I
V (dikutip dalam Daderman, Lindtren, & Lidberg,
2004), menjelaskan disleksia, sebagai membaca dan menulis
gangguan yang bisa diwariskan, dan, karenanya
berjalan dalam keluarga. Disleksia perkembangan yang
diwariskan dan diperoleh disleksia disebabkan oleh
lesi di otak adalah dua jenis utama dysle
xia (Lyon, 1995). Penelitian ini difokuskan pada
disleksia perkembangan.
Banyak definisi disleksia ada saat ini tapi de
finition yang mewakili paling
keadaan saat lapangan adalah salah satu yang publ
nan oleh Dr. Reid Lyon (1995) dalam
Annals of
Disleksia
. Dr. Lyon adalah Kepala Perkembangan Anak seorang
Perilaku Cabang d Nasional
Institut Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia di
National Institutes of Health. Dia menyatakan
bahwa disleksia
Ini adalah gangguan bahasa berbasis spesifik constit
asal utional ditandai dengan
kesulitan dalam kata decoding tunggal, biasanya Refle
cting fonologi cukup
pengolahan. Kesulitan-kesulitan ini dalam kata tunggal deco
ding sering tak terduga dalam kaitannya
dengan usia dan kemampuan kognitif dan akademis lainnya,
mereka bukan hasil dari umum
cacat perkembangan atau gangguan sensorik. Dy
slexia dimanifestasikan oleh variabel
kesulitan dengan berbagai bentuk bahasa, seringkali
termasuk, di samping masalah dengan
membaca, masalah mencolok dengan memperoleh profi
siensi secara tertulis dan ejaan.
(Lyon, 1995 p. 23)
Untuk alasan yang tidak dapat dijelaskan, disleksia adalah pasti lea
rning kecacatan yang menghambat
proses pembelajaran dalam ejaan, membaca dan / atau writin
g, yang independen dari kecerdasan dan
faktor sosial ekonomi. Istilah-istilah seperti 'disleksia,' 'sebuah
lexia 'dan' kata kebutaan 'diciptakan oleh
ahli saraf untuk menunjukkan hilangnya kemampuan untuk
membaca sebagai konsekuensi dari mungkin kecil,
kerusakan otak. Pada tahun 1887, Rudolf Berlin menemukan t
erm 'disleksia' untuk melambangkan kondisi
kerugian agak kurang lengkap membaca abilit
y dibandingkan dengan Alexia (Hjelmquist & Euler,
2002).
Sebagai peneliti mulai mempelajari disleksia, th
ey menemukan bahwa sosial dan emosional
kesulitan sering bisa menemani gangguan (Atau
ton, 1937). Margaret Bruck, dalam review nya
penelitian, menawarkan dua penjelasan yang mungkin untuk
masalah ini: Pertama, sosial dan emosional
kesulitan disleksia "merupakan bagian atau manifestati
pada dari gangguan yang sama seperti bertanggung jawab untuk
. kegagalan akademis "(Bruck, 1986 p. 362). Kedua, Br
uck menyarankan bahwa anak disleksia mengalami
saat-saat stress, yang menciptakan kesulitan
dengan penyesuaian emosional dan sosial
karena disleksia menempatkan anak bertentangan dengan nya en
lingkungannya (Bruck, 1986). Emosional mereka
masalah mulai berkembang ketika awal membaca instrumen
ksi tidak cocok dengan gaya belajar mereka.
ahli Membaca percaya bahwa disleksia mewujudkan co
mbination masalah membaca.
otoritas ini mengutip masalah seperti tidak memadai
membaca
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
