Prologue I couldn't do anything to

Prologue

I couldn't do anything to help her... She was there calling for me, beckoning me, crying out to me and I did absolutely NOTHING!!!!!!!!! Well, what could I do? I knew it was over. I just wasn't ready for it though. It's so strange that sometimes the most unimaginable things happen to you and you are just not flustered as you always thought you'd be. Well, there was only so much a twenty year old could handle. You have to give me that much.


Seeing your parents die, no burn to death, in front of your own eyes with your sister crying with you isn't easy. Not at all. In a matter of hours, everything was destroyed. No, not the buildings and all the monetary assets that my college accounts teachers talked about. This was way more important that those pointless entries. Well, that was the worth of a human being. Human assets were never valued. If they were, I would have recorded an ultimate closure of the business of life.


Life comes to a standstill. Nothing seems to work out. It feels as if everything is over. Why is this happening to us? Why only us? Wait. Was there any point for these questions? I am behaving like a girlie teenager now but I really cannot help it.


Finally, I am independent. Something I had always wanted to be. No one to question me. No one to monitor me. No one to reprimand me. No one to tell me I am wrong. No one to pat me when I do something right and trust me they have been very few times... How I wish I could reverse time!

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Prolog Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu dia... Dia ada menyerukan saya memanggil saya, berseru kepada saya dan saya tidak benar-benar! Nah, apa yang bisa saya lakukan? Aku tahu itu berakhir. Aku hanya tidak siap untuk itu meskipun. Hal ini sangat aneh bahwa kadang-kadang yang paling tak terbayangkan hal terjadi pada Anda dan Anda hanya tidak bingung karena Anda selalu berpikir Anda akan. Yah, ada hanya begitu banyak selama dua puluh tahun bisa menangani. Anda harus memberikan saya banyak. Melihat mati orang tua Anda, tidak membakar mati, di depan mata Anda sendiri dengan adik Anda menangis dengan Anda tidak mudah. Tidak sama sekali. Dalam hitungan jam, semuanya hancur. Tidak, bukan bangunan-bangunan dan semua aset moneter yang guru account kuliah saya berbicara tentang. Ini adalah jauh lebih penting bahwa masukan mereka sia-sia. Yah, itu adalah nilai manusia. Aset manusia tidak pernah dihargai. Jika mereka, saya akan mencatat penutupan utama bisnis kehidupan.Kehidupan datang ke berhenti. Ada tampaknya bekerja. Rasanya seolah-olah segala sesuatu sudah berakhir. Mengapa hal ini terjadi kepada kita? Mengapa hanya kita? Tunggu. Apakah ada setiap titik untuk pertanyaan-pertanyaan ini? I am bertingkah seperti remaja girlie sekarang tapi aku benar-benar tidak bisa menahannya.Akhirnya, aku independen. Sesuatu yang saya selalu ingin menjadi. Tidak ada orang yang bertanya kepada saya. Tidak ada satu untuk memantau dari saya. Tidak ada orang yang menegur saya. Tidak ada yang mengatakan padaku aku salah. Tidak ada orang yang tepuk saya ketika saya melakukan sesuatu yang benar dan percayalah mereka telah sangat sedikit kali... Bagaimana I wish saya bisa membalikkan masa!