involvement in the regulation of ec

involvement in the regulation of economic life. He conceived this continued
‘socialization of the economy’ as a further stage in the transition to socialism,
although later, after the experience of National Socialism in Germany and Stalinism
in the Soviet Union, he recognized that the process could well lead, and in these
cases had led, to a totalitarian society; in his last work he began a systematic
revision of the Marxist theory of the state (Hilferding 1940, 1941). Others, among
them Gramsci, Trotsky and Bauer (Beetham 1983), undertook an analysis of the
economic and social conditions which had made possible the rise of fascism, and
Neumann (1942) published a major study of National Socialist Germany as a
regime of ‘totalitarian monopoly capitalism’, while the psychological bases of the
fascist movements also began to be studied (Fromm 1942; Adorno et al. 1950).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

keterlibatan dalam peraturan kehidupan ekonomi. Dia dikandung ini terus'sosialisasi ekonomi' sebagai panggung lebih lanjut dalam transisi ke sosialismeMeskipun kemudian, setelah pengalaman Sosialisme Nasional di Jerman dan Stalinismedi Uni Soviet, ia mengakui bahwa proses dapat juga menyebabkan, dan dalamkasus yang menyebabkan, untuk masyarakat totaliter; pada karya terakhirnya ia mulai sistematisrevisi dari teori Marxis negara (Hilferding 1940, 1941). Lain, antaramereka Gramsci, Trotsky dan Bauer (bintang 1983), melakukan analisiskondisi ekonomi dan sosial yang telah dimungkinkan munculnya fasisme, danNeumann (1942) menerbitkan sebuah studi besar Jerman Sosialis Nasional sebagairezim 'totaliter monopoli kapitalisme', sementara pangkalan psikologis darigerakan fasis juga mulai belajar (Fromm 1942; Adorno et al., 1950).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Keterlibatan dalam regulasi kehidupan ekonomi. Dia dikandung ini terus
'sosialisasi ekonomi' sebagai tahap lebih lanjut dalam transisi ke sosialisme,
meskipun kemudian, setelah pengalaman Sosialisme Nasional di Jerman dan Stalinisme
di Uni Soviet, ia mengakui bahwa proses dengan baik dapat menyebabkan, dan dalam
kasus telah memimpin, untuk masyarakat totaliter; dalam pekerjaan terakhirnya ia mulai sistematis
revisi dari teori Marxis negara (Hilferding 1940, 1941). Lain, di antara
mereka Gramsci, Trotsky dan Bauer (Beetham 1983), melakukan analisis
kondisi ekonomi dan sosial yang telah dimungkinkan munculnya fasisme, dan
Neumann (1942) menerbitkan sebuah studi besar Sosialis Nasional Jerman sebagai
rezim ' totaliter monopoli kapitalisme ', sedangkan basis psikologis dari
gerakan fasis juga mulai dipelajari (Fromm 1942; Adorno et al 1950.).