An important body of data pertinent

An important body of data pertinent to this subject was published by Prospero and Savoie (1989). They reported on analyses of methane sulfonate aerosol (MSA) and NSSS on eight Pacific islands. They took Fanning and American Samoa as sites totally remote from industrial activity and found that the ratio MSA/NSSS was 0.065. They then used this ratio to calculate the proportion of non-sea-salt sulfates derived from DMS at other Pacific sites. They concluded that about 80% of all cloud condensation nuclei over the North Pacific were attributable to DMS from phytoplankton. They claimed that most of the industrial sulfur emissions emphasized by Schwartz are deposited on land, locally or regionally, so that, for example, only 20–25% of those produced in North America are exported from the continent. In light of these conclusions, the original hypothesis of Charlson et al. (1987) may still be valid. The possibility that, in the context of global warming, DMS production by phytoplankton could be a negative feedback, moderating some of the effects of increasing atmospheric CO2, cannot be ruled out.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tubuh penting data yang berkaitan dengan subjek ini diterbitkan oleh Prospero dan Savoie (1989). Mereka melaporkan pada analisis metana sulfonate aerosol (MSA) dan NSSS pada delapan Kepulauan Pasifik. Mereka mengambil Fanning dan Samoa Amerika sebagai situs benar-benar jauh dari kegiatan industri dan menemukan bahwa rasio MSA NSSS 0.065. Mereka kemudian menggunakan rasio ini untuk menghitung proporsi sulfat bebas-garam laut yang berasal dari DMS di tempat lain di Pasifik. Mereka menyimpulkan bahwa sekitar 80% dari semua awan kondensasi inti atas Pasifik Utara yang berkaitan dengan DMS dari fitoplankton. Mereka mengklaim bahwa sebagian besar emisi industri belerang yang ditekankan oleh Schwartz disimpan pada tanah, lokal atau regional, sehingga, misalnya, hanya 20-25% dari mereka diproduksi di Amerika Utara yang diekspor dari benua. Dalam kesimpulan ini, hipotesis asli dari Charlson et al. (1987) masih mungkin berlaku. Kemungkinan bahwa, dalam konteks pemanasan global, DMS produksi oleh fitoplankton bisa umpan balik negatif, moderator beberapa efek meningkatkan CO2 di atmosfer, tidak dapat dikesampingkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tubuh yang penting data yang bersangkutan untuk subjek ini diterbitkan oleh Prospero dan Savoie (1989). Mereka melaporkan pada analisis metana sulfonat aerosol (MSA) dan NSSS dari delapan pulau Pasifik. Mereka mengambil Fanning dan Samoa Amerika sebagai situs benar-benar jauh dari kegiatan industri dan menemukan bahwa rasio MSA / NSSS adalah 0,065. Mereka kemudian menggunakan rasio ini untuk menghitung proporsi sulfat non-garam laut yang berasal dari DMS di situs lain Pacific. Mereka menyimpulkan bahwa sekitar 80% dari semua inti kondensasi awan di atas Pasifik Utara yang disebabkan DMS dari fitoplankton. Mereka mengklaim bahwa sebagian besar emisi sulfur industri ditekankan oleh Schwartz diendapkan di darat, secara lokal atau regional, sehingga, misalnya, hanya 20-25% dari yang diproduksi di Amerika Utara yang diekspor dari benua. Dalam terang kesimpulan ini, hipotesis asli Charlson et al. (1987) mungkin masih berlaku. Kemungkinan bahwa, dalam konteks pemanasan global, DMS produksi oleh fitoplankton bisa menjadi umpan balik negatif, moderat beberapa efek dari peningkatan CO2 di atmosfer, tidak dapat dikesampingkan.