[Emilia: You listen but don’t respo

[Emilia: You listen but don’t respond properly; a coward who flirts and then runs away. A fool who comes to help someone in trouble, even after they had a huge fight. When things just aren’t working out, when you want something you say the right thing it’s so unfair. Then, when it’s all over, and everyone is running around taking care of the loose ends, you go to sleep by yourself and slack off. Subaru, you dullard!]

[Subaru: Dullard, now there’s a word you don’t hear much anymore……You know, Emilia-tan]

He had been expecting a rebuke, but the abuse he received was far from it. The words didn’t scratch at his heart and leave ugly scars, instead they were deep and kind, and left their mark on his and Emilia’s hearts alike.

At Subaru’s call, Emilia kept her gaze pointed up at him, pursing her lips.

[Emilia: What]

[Subaru: How do I say this… is that how you feel about me?]

[Emilia: I know, it’s like all my feelings just flew out. Then I sort of went with it and after a while I had no idea what I was saying. …Subaru, do you think that is how I really feel?]

[Subaru: I wonder. When you get caught up in the moment, are they your true feelings……I don’t know if I could tell]

At the very least, Subaru had experience regretting things he said in the heat of the moment.

Were those long pent up feelings wanting to finally escape her heart, or just the thoughtless emotions of a moment blurted out all of a sudden?

He thought no one could ever answer that question.

[Subaru: Thank you, Emilia-tan]

[Emilia: All I did was say bad things about you. To get thanked for that……Subaru, you really are abnormal aren’t you?]

[Subaru: ‘Abnormal’, but for Emilia-tan alone. If I hear it from you, then no matter if it’s insult, abuse or a traffic safety poem, it will stir up my pleasure senses]

[Emilia: The last one I didn’t understand, but it seems like something I reealy don’t need to know so I’ll forget I heard it. —So, are you satisfied now?]

She tried to respond while suppressing a giggle, but in the very end, her eyes looked tinged with sorrow.

It was unfair, the raw expression she showed him sometimes, and it was why he couldn’t leave her be.

In answer to her gesture, Subaru smiled a broad smile that showed his teeth.

[Subaru: Yeah, I’m fine now. Actually, maybe I’m still not okay. But, if I were to get a kiss from Emilia-tan to break my curse, I should be able to find the courage I need, if only……]

[Emilia: That’s too bad, because the request office has closed for the day]

[Subaru: Damnit! I screwed up! Why am I always……too late……ah!]

As if full of regret, Subaru fell to pieces. Seeing this, Emilia let out a wry smile. After spending some time looking wretched, Subaru finally stood up and looked around the room.

[Subaru: That said, I’m afraid there is some business I need to take care of. I feel bad for leaving everyone and Emilia-tan, but I need a little time. I don’t think it will take too long but….What’s with your face, Otto?]

[Otto: I feel like charging you for reparations after witnessing that ticklish scene, but I’ll leave the negotiations on pricing for later…What were you doing!?]

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

[Emilia: Anda mendengarkan tapi tidak merespon dengan baik; pengecut yang menggoda dan kemudian melarikan diri. Orang bodoh yang datang untuk membantu seseorang dalam kesulitan, bahkan setelah mereka bertengkar besar. Ketika hal-hal hanya tidak bekerja, ketika Anda ingin sesuatu yang Anda mengatakan hal yang benar itu sangat tidak adil. Kemudian, ketika itu semua berakhir, dan semua orang berlarian mengurus berakhir longgar, Anda pergi tidur sendiri dan mengendur. ! Subaru, Anda orang bodoh]

[Subaru: orang bodoh, sekarang ada kata yang tidak mendengar banyak lagi ...... Kau tahu, Emilia-tan]

Dia telah mengharapkan teguran, tapi penyalahgunaan ia terima adalah jauh dari itu. Kata-kata tidak menggaruk di hatinya dan meninggalkan bekas luka jelek, sebaliknya mereka yang mendalam dan baik, dan meninggalkan jejak mereka di dan Emilia ini hati sama.

Pada panggilan Subaru, Emilia terus tatapannya menunjuk ke arahnya, mengerucutkan bibirnya.

[ Emilia: Apa]

[Subaru: bagaimana saya mengatakan ini ... adalah bahwa bagaimana Anda merasa tentang saya]?

[Emilia: aku tahu, itu seperti semua perasaan saya hanya terbang keluar. Lalu aku semacam pergi dengan itu dan setelah beberapa saat aku tidak tahu apa yang saya katakan. ... Subaru, apakah Anda berpikir bahwa adalah bagaimana saya benar-benar merasa]?

[Subaru: Aku ingin tahu. Ketika Anda terjebak pada saat itu, mereka perasaan Anda yang sebenarnya ...... Saya tidak tahu apakah saya bisa mengatakan]

Paling, Subaru memiliki pengalaman menyesali hal katanya dalam panas saat itu.

Apakah orang-orang lama terpendam ? perasaan ingin akhirnya melarikan diri hatinya, atau hanya emosi dipikirkan sesaat berseru tiba-tiba

Dia pikir tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan itu.

[Subaru: Terima kasih, Emilia-tan]

[Emilia: semua yang saya lakukan adalah mengatakan hal-hal buruk tentang Anda. Untuk mendapatkan berterima kasih untuk itu ...... Subaru, Anda benar-benar tidak normal yang tidak Anda]?

[Subaru: 'Abnormal', tapi untuk Emilia-tan sendiri. Jika saya mendengar dari Anda, maka tidak peduli apakah itu penghinaan, pelecehan atau puisi keselamatan lalu lintas, itu akan membangkitkan indera kesenangan saya]

[Emilia: Yang terakhir saya tidak mengerti, tetapi tampaknya seperti sesuatu yang saya reealy don ' t perlu tahu jadi aku akan melupakan aku mendengarnya. -Jadi, Apakah Anda puas sekarang?]

Dia mencoba untuk menanggapi sementara menekan tawa, tapi di akhir, matanya tampak diwarnai dengan kesedihan.

Itu tidak adil, ekspresi baku dia menunjukkan dia kadang-kadang, dan itu mengapa ia tak bisa ' t meninggalkan dia menjadi.

sebagai jawaban atas sikap nya, Subaru tersenyum senyum lebar yang menunjukkan giginya.

[Subaru: Ya, aku baik-baik saja sekarang. Sebenarnya, mungkin aku masih belum apa-apa. Tapi, jika saya harus mendapatkan ciuman dari Emilia-tan untuk memecahkan kutukan saya, saya harus dapat menemukan keberanian saya butuhkan, jika hanya ......]

[Emilia: Itu terlalu buruk, karena kantor permintaan telah ditutup untuk hari ]

[Subaru: Sialan! Aku mengacaukan! Mengapa saya selalu ...... terlambat ...... ah!]

Seakan penuh penyesalan, Subaru jatuh berkeping-keping. Melihat ini, Emilia mengeluarkan senyum kecut. Setelah menghabiskan beberapa waktu mencari celaka, Subaru akhirnya berdiri dan melihat ke sekeliling ruangan.

[Subaru: Yang mengatakan, aku takut ada beberapa bisnis yang saya butuhkan untuk mengurus. Saya merasa buruk bagi meninggalkan semua orang dan Emilia-tan, tapi aku butuh sedikit waktu. Saya tidak berpikir itu akan memakan waktu terlalu lama tapi ... .Apa yang dengan wajah Anda, Otto]?

[Otto: Saya merasa seperti pengisian Anda untuk reparasi setelah menyaksikan adegan geli, tapi aku akan meninggalkan negosiasi pada harga untuk nanti ... Apa yang Anda lakukan !?]