“Should I be worried?” He faced me

“Should I be worried?” He faced me fully.
“Huh?”
The grin was full of boyish charm. “Do I have competition?”
It took me another moment to get what he meant, and a laugh burst out of me as I glanced at the flowers. “Yeah, I guess so.”
The flowers had to be from Dean, and that meant even though I hadn’t responded to any of the four texts he sent me, he still hadn’t gotten the message.
“I’m going to have to do something about that,” Reece said, leaning against the desk. He crossed his arms, drawing my attention to the shape of his upper arms. “Which reminds me. Back to what I’m going to do with you.” His blue eyes glimmered.
My mind jumped in the gutter.
“I didn’t drive here tonight,” he announced.
“You didn’t?”
“Nope. Went home first. That’s why I wasn’t here earlier. Needed to get changed since I was helping Dad clean out his garage. Then I got Colton to drop me off,” he explained as he tilted his head to the side. His gaze dipped, and I felt it all the way to the tips of my toes. "I'm going home with you tonight.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

"Aku harus khawatir?" Dia menghadapi saya sepenuhnya."Ya?"Senyum itu penuh dengan pesona kekanak-kanakan. "Apakah saya memiliki kompetisi?"Aku butuh saat yang lain untuk mendapatkan apa yang dia maksud, dan tertawa meledak saya saat aku melirik ke bunga. "Ya, saya kira begitu."Bunga harus dari Dekan, dan itu berarti meskipun saya tidak menanggapi salah satu empat teks yang ia mengutus aku, dia masih tidak mendapat pesan."Aku akan harus melakukan sesuatu tentang itu," kata Reece, bersandar di meja. Ia menyeberangi tangannya, menarik perhatian saya ke bentuk lengan atas. "Yang mengingatkan saya. Kembali ke apa aku akan hubungannya dengan Anda." Matanya biru merekah.Pikiran saya melompat di selokan."Aku tidak drive di sini malam ini," katanya."Anda tidak?""Tidak. Pulang pertama. Itu sebabnya aku tidak di sini sebelumnya. Diperlukan untuk mendapatkan berubah sejak saya sedang membantu ayah membersihkan garasi. Lalu aku Colton untuk drop me off,"jelasnya karena ia miring kepalanya ke samping. Tatapan dicelup, dan saya merasa itu semua jalan ke ujung jari kaki saya. "Aku akan pulang dengan Anda malam ini.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

"Haruskah saya khawatir?" Dia menatapku penuh.
"Hah?"
Senyum itu penuh pesona kekanak-kanakan. "Apakah saya memiliki persaingan?"
Butuh waktu lagi untuk mendapatkan apa yang dia maksud, dan tertawa meledak keluar dari saya karena saya melirik bunga. "Ya, saya rasa begitu."
Bunga-bunga harus dari Dean, dan itu berarti meskipun saya tidak menanggapi salah satu dari empat teks dia mengirimkan, ia masih belum mendapatkan pesan.
"Aku akan harus melakukan sesuatu tentang itu, "kata Reece, bersandar meja. Dia menyilangkan kedua lengannya, menarik perhatian saya dengan bentuk lengan atas nya. "Yang mengingatkan saya. Kembali ke apa yang akan saya lakukan dengan Anda. "Mata birunya berkilauan.
Pikiranku melompat di selokan.
" Saya tidak berkendara di sini malam ini, "katanya.
" Kau tidak? "
" Tidak. Pergi rumah pertama. Itu sebabnya aku tidak di sini sebelumnya. Diperlukan untuk bisa berubah karena aku membantu Dad membersihkan garasinya. Lalu aku Colton untuk menurunkan aku, "terang dia sambil memiringkan kepalanya ke samping. Tatapannya dicelup, dan saya merasa itu semua jalan ke ujung jari kaki saya. "Aku akan pulang dengan Anda malam ini.