One day The wind and the Sun were d

One day The wind and the Sun were disputing which was the stronger. Suddenly they saw a traveler coming down the road. the Sun : “I see a way to decide our dispute. Whichever of us can cause that traveler to take off his cloak shall be regarded as the strongert. The wind : Would you mind not talking so loudly? . The sun : Sorry. Okay, you begin. I will retire behind a cloud. The wind : I will blow as hard as I can and I'll be the winner. The sun : Okay. Good luck. The wind : Zzzzzz I'm so tired. What is happening to me? I shouldn't give up. I have to blow harder.... Zzzzzzzz. But the harder he blew the more closely did the traveller wrap his cloak round him, till at last the Wind had to give up in despair. Then the Sun came out and shone in all his glory upon the traveller, who soon found it too hot to walk with his cloak on.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Satu hari angin dan matahari sedang bertengkar iaitu yang lebih kuat. Tiba-tiba mereka melihat seorang musafir datang menuruni jalan. Matahari: "Aku melihat cara untuk memutuskan perselisihan kami. Mana kita dapat menyebabkan itu musafir melepas jubahnya akan dianggap sebagai strongert. Angin: Maukah Anda tidak berbicara terlalu keras?. Matahari: Maaf. Oke, Anda mulai. Saya akan pensiun di balik awan. Angin: akan meniup sekeras yang saya bisa, dan aku akan menjadi pemenang. Matahari: Oke. Semoga sukses. Angin: Zzzzzz aku sangat lelah. Apa yang terjadi kepada saya? Saya seharusnya tidak menyerah. Aku harus meniup lebih keras... Zzzzzzzz. Tetapi semakin keras dia meniup semakin erat wisatawan yang membungkus jubahnya bulat, sampai akhirnya angin harus menyerah dalam keputusasaan. Kemudian matahari keluar dan bersinar dalam segala kemuliaan-Nya atas wisatawan, yang segera menemukan itu terlalu panas untuk berjalan dengan jubahnya pada.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Suatu hari Angin dan Matahari yang bersengketa yang kuat. Tiba-tiba mereka melihat wisatawan yang datang di jalan. Matahari: "Aku melihat cara untuk memutuskan sengketa kami. Apapun kita dapat menyebabkan bahwa wisatawan untuk melepas jubahnya dianggap sebagai strongert tersebut. Angin: Maukah Anda tidak berbicara begitu keras? . matahari: Maaf. Oke, Anda mulai. Saya akan pensiun di balik awan. Angin: Aku akan meniup sekeras yang saya bisa dan saya akan menjadi pemenang. matahari: Oke. Semoga berhasil. Angin: Zzzzzz Aku sangat lelah. Apa yang terjadi padaku? Saya tidak harus menyerah. Aku harus meniup keras .... Zzzzzzzz. Tapi sulit ia meniup lebih dekat itu wisatawan yang membungkus jubahnya sekelilingnya, sampai akhirnya angin harus menyerah dalam keputusasaan. Kemudian Sun keluar dan bersinar dalam segala kemuliaan-Nya pada wisatawan, yang segera menemukan itu terlalu panas untuk berjalan dengan jubahnya di.