On A Day Like ThisThe wind picked u

On A Day Like This
The wind picked up, not too strong, and the sun
was shining overhead like a normal day. It has
seemed like the perfect day, the clouds in the
sky, the wind not so strong, and the sun was
just about right. Plus, with the leaves turning all
sorts of colours, it being autumn, after all, it was
a grand view from the roof of the school. Either
way, Agata would have loved the scene. It was
just the temperature to take a nice nap. Or
maybe go kite-flying. But somehow, it felt a little
empty for him, as his fingers ran through his
spiky hair, as only one word lingered on his
tongue on this particular day.
"Fujisaki..." The word had deemed strange for
him, as the younger male had been occupying
his mind all day long, and with the day this fine,
one would assume that he would be much better
off without than with the younger male by his
side. Tsubaki, he thought, as hard-headed as he
was, was a goodhearted boy, and he knows that
from the bottom of his heart—always enforcing
rules that would make the school a better place.
Really, what else could he ask for?
However, when the door opened, and Yusuke was
firmly sitting by the student counsel president's
side, Agata couldn't help but tackle the other
into a hug, whispering incoherent words in the
younger male's hair. Yusuke didn't seem to
mind, though, and Agata was thankful for that.
With that, he landed a soft kiss on the other's
forehead, and tightened his grip around younger
male. "I missed you." He said, although barely
audible, it reached to Yusuke's ears just fine.
And to which Yusuke voiced, "me too.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

di hari seperti ini
angin bertiup, tidak terlalu kuat, dan
matahari bersinar di atas kepala seperti hari biasa. telah
tampak seperti hari yang sempurna, awan di langit
, angin tidak begitu kuat, dan matahari
hanya tentang benar. ditambah, dengan daun berubah segala macam
warna, itu menjadi musim gugur, setelah semua, itu
pandangan grand dari atap sekolah. baik cara
, agata akan senang TKP.itu
hanya suhu untuk tidur siang bagus. atau
mungkin pergi layang-layang. tapi entah bagaimana, rasanya sedikit
kosong baginya, karena jari-jarinya berlari melalui
rambut runcing nya, karena hanya satu kata berlama-lama di lidah
pada hari tertentu.
"Fujisaki ..." Kata itu dianggap aneh
dia, sebagai laki-laki muda telah menduduki
pikirannya sepanjang hari, dan dengan hari ini baik-baik saja,
orang akan berasumsi bahwa ia akan jauh lebih baik
tanpa dibandingkan dengan laki-laki muda di sampingnya
nya. Tsubaki, pikirnya, sebagai keras kepala saat ia
itu, ada seorang anak goodhearted, dan ia tahu bahwa
dari lubuk hatinya-selalu menegakkan aturan
yang akan membuat sekolah tempat yang lebih baik.
benar-benar, apa lagi bisa dia minta?
Namun, ketika pintu terbuka, dan Yusuke adalah
tegas duduk berdampingan
nasihat presiden mahasiswa, agata tidak bisa membantu tetapi mengatasi
lain ke dalam pelukan, membisikkan kata-kata tidak koheren di rambut
laki-laki muda itu. Yusuke tampaknya tidak
diingat, meskipun, dan agata bersyukur untuk itu.
dengan itu, ia mendarat ciuman lembut di lain
dahi, dan memperketat cengkeramannya sekitar lebih muda
laki-laki. "Aku merindukanmu." Ia mengatakan, meskipun hampir tidak terdengar
,mencapai ke telinga Yusuke saja.
dan yang Yusuke disuarakan, "aku juga.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pada hari seperti ini
angin dijemput, tidak terlalu kuat, dan matahari
bersinar overhead seperti hari biasa. Memiliki
tampak seperti hari yang sempurna, di awan di
langit, tidak begitu kuat, angin dan matahari
kurang-lebih tepat. Plus, dengan daun-daun yang mengubah semua
macam warna, itu menjadi musim gugur, setelah semua, itu adalah
pemandangan dari atap sekolah. Baik
way, Agata akan menyukai adegan. Itu
hanya suhu untuk beristirahat bagus. Atau
mungkin pergi layang-layang. Tapi entah bagaimana, rasanya sedikit
kosong untuk dia, sebagai jarinya berlari melalui
rambut runcing, sebagai hanya satu kata berlama-lama nya
lidah pada hari ini tertentu.
"Hakata..." Kata telah dianggap aneh untuk
dia, sebagai laki-laki muda telah menduduki
pikirannya sepanjang hari, dan dengan hari ini baik-baik saja,
satu akan beranggapan bahwa dia akan jauh lebih baik
off tanpa dibandingkan dengan laki-laki muda oleh
sisi. Tsubaki, pikirnya, sebagai keras kepala seperti
adalah, seorang laki-laki goodhearted, dan ia tahu bahwa
dari lubuk hatinya — selalu menegakkan
aturan yang akan membuat sekolah lebih baik tempat.
benar-benar, apa lagi dia bisa meminta untuk?
Namun, ketika pintu terbuka, dan Yusuke
tegas duduk siswa penasihat Presiden
sisi, Agata tidak bisa membantu tetapi mengatasi yang lain
ke pelukan berbisik kata-kata yang tidak koheren dalam
rambut perempuan muda. Yusuke tampaknya tidak
pikiran, meskipun, dan Agata adalah bersyukur untuk itu.
dengan itu, dia mendarat sebuah ciuman lembut di sisi lain
dahi, dan mengencangkan pegangannya di sekitar muda
laki-laki. "Aku rindu padamu." Dia berkata, walaupun nyaris
terdengar, mencapai ke Yusuke di telinga hanya fine.
dan untuk yang Yusuke disuarakan, "Saya juga.