A-form DNA was first identified from

A-form DNA was first identified from fibre-diffraction studies of DNA at ‘low’ (75%) relative humidity. More recently, crystal studies have identified specific sequences which can adopt A-DNA type of structures (Figure 1b). In general, A-DNA for any sequence is favoured under dehydrating conditions, and certain purine stretches will favour an A-conformation, even in cases of higher hydration levels. It appears that at least four purines (or pyrimidines) in a row are enough to set up a local A-DNA helix, although of course certain purine stretches are more likely to form A-DNA than others. (For example, the sequence AAAA crystallizes as B-DNA, not in the Ahelix.) It is thus possible to have a DNA sequence that contains some regions in the A-form with in the context of a mainly B-conformation.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

A-bentuk DNA adalah pertama identified dari fibre-diffraction studi DNA di 'rendah' kelembaban relatif (75%). Baru-baru ini, studi kristal memiliki urutan specific identified yang dapat mengadopsi A-DNA jenis struktur (gambar 1b). Secara umum, A-DNA untuk urutan apapun disukai di bawah kondisi dehidrasi, dan peregangan Purina tertentu akan mendukung A-konformasi, bahkan dalam kasus tingkat hidrasi yang lebih tinggi. Tampaknya bahwa setidaknya empat Purina (atau Pirimidina) dalam satu baris yang cukup untuk mengatur lokal A-DNA heliks, meskipun tentu peregangan Purina tertentu lebih mungkin untuk membentuk A-DNA daripada yang lain. (Sebagai contoh, urutan AAAA mengkristal sebagai B-DNA, tidak di Ahelix.) Ianya mungkin untuk memiliki urutan DNA yang berisi beberapa daerah A-formulir dengan dalam konteks terutama B-konformasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

A-bentuk DNA adalah pertama diidentifikasi dari studi Reaction fi bre-di ff DNA pada (75%) kelembaban relatif 'rendah'. Baru-baru ini, penelitian kristal memiliki fi ed spesifik urutan identifikasi yang dapat mengadopsi A-DNA jenis struktur (Gambar 1b). Secara umum, A-DNA untuk urutan apapun didukung dalam kondisi dehidrasi, dan membentang purin tertentu akan mendukung A-konformasi, bahkan dalam kasus-kasus tingkat hidrasi yang lebih tinggi. Tampaknya setidaknya empat purin (atau pirimidin) berturut-turut adalah cukup untuk mendirikan sebuah helix A-DNA lokal, meskipun membentang purin tentu tertentu lebih mungkin untuk membentuk A-DNA dari yang lain. (Sebagai contoh, urutan AAAA mengkristal sebagai B-DNA, tidak di Ahelix.) Dengan demikian mungkin untuk memiliki urutan DNA yang berisi beberapa daerah di A-bentuk dengan dalam konteks dari B-konformasi terutama.