Three conclusions are made from the

Three conclusions are made from the review: (a) pure simulations are most usefull for experiencing and integrating functions, (b) the effects of simulations are not revealed by tests of knowledge, but by tests of transfer and application, and (c) impure simulations are most frequently used for informing and reinforcing.

Although Thomas and Hooper's study discusses the instructional sequence of simulations in various ways, they don't make in-depth investigations of instructional variables of simulation in systematic ways. For instance, they don't discuss why pure simulations are most useful for experiencing and integrating functions, which are an advance organizer and a practice tool accordingly. They basically talk about what the primary researchers reported.

As mentioned the above, a systematic review technique wasn't employed for this review. It would have been much better for Thomas and Hooper's study if it had integrated the empirical evidences of the primary studies with a common metric so that results across different studies could be compared.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tiga kesimpulan dibuat dari review: simulasi () murni yang paling berguna untuk mengalami dan mengintegrasikan fungsi, (b) efek dari simulasi tidak diungkapkan oleh tes pengetahuan, tetapi dengan tes transfer dan aplikasi, dan (c) tidak murni simulasi paling sering digunakan untuk menginformasikan dan memperkuat.Meskipun studi Thomas dan Hooper's membahas urutan instruksional simulasi dalam berbagai cara, mereka tidak membuat penyelidikan mendalam instruksional variabel simulasi dalam cara yang sistematis. Misalnya, mereka tidak membahas mengapa murni simulasi paling berguna untuk mengalami dan mengintegrasikan fungsi, yang adalah penyelenggara muka dan alat praktek yang sesuai. Mereka pada dasarnya berbicara tentang apa yang para peneliti utama melaporkan.Seperti disebutkan di atas, teknik review sistematis yang tidak dipekerjakan untuk review ini. Itu akan menjadi jauh lebih baik untuk studi Thomas dan Hooper's jika hal ini telah terintegrasi bukti-bukti empiris studi utama dengan metrik umum sehingga hasil di seluruh studi yang berbeda dapat dibandingkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tiga kesimpulan yang dibuat dari review: (a) simulasi murni yang paling berguna untuk mengalami dan mengintegrasikan fungsi, (b) efek simulasi tidak diungkapkan oleh tes pengetahuan, tetapi dengan tes transfer dan aplikasi, dan (c) tidak murni simulasi adalah yang paling sering digunakan untuk menginformasikan dan memperkuat.

Meskipun Thomas dan Hooper studi membahas urutan instruksional simulasi dengan berbagai cara, mereka tidak melakukan penyelidikan mendalam tentang variabel instruksional simulasi cara yang sistematis. Misalnya, mereka tidak membahas mengapa simulasi murni yang paling berguna untuk mengalami dan mengintegrasikan fungsi, yang merupakan penyelenggara muka dan alat praktek sesuai. Mereka pada dasarnya berbicara tentang apa yang peneliti utama dilaporkan.

Seperti disebutkan di atas, teknik tinjauan sistematis tidak digunakan untuk ulasan ini. Itu akan menjadi jauh lebih baik untuk Thomas dan Hooper studi jika sudah terintegrasi bukti-bukti empiris dari studi utama dengan metrik umum sehingga hasil seluruh penelitian yang berbeda dapat dibandingkan.