I would lose a day in transit, arri

I would lose a day in transit, arriving on Saturday. Chloe’s flight was only twelve hours after mine, but because she couldn’t go direct she had to red-eye it to New York and then leave for Paris the following day, getting into Marseille on Monday. It would give me time to prepare for her arrival, but, knowing Max, the house would be spotless and stocked with food and drink and I would have nothing to do.
An idle Bennett . . . and all that.
I settled into the first class cabin, declining the champagne, and pulled out my phone to text Chloe.
Boarded. See you across the pond.
My phone buzzed several seconds later. Rethinking this whole trip. There’s a shoe sale at Dillons this weekend.
I laughed, choosing to ignore this one and slipping my phone back into my jacket pocket. Closing my eyes as the other passengers filed in past me, I remembered our past trips. We’d only traveled together a handful of times, but nothing ever went according to plan. Had I incurred some sort of vacation voodoo I wasn’t aware of? It seemed we were destined to be plagued by trips that went terribly off course, were taken separately, were colored by miserable arguments . . . or were canceled altogether.
My stomach turned when I remembered our attempt at a vacation last Thanksgiving. On impulse one weekend we’d purchased tickets to St. Bart’s and rented a house on the water. It was meant to be perfect but instead it led to the first time Chloe stopped speaking to me since our reconciliation.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Aku akan kehilangan satu hari transit, tiba pada hari Sabtu. Chloe's penerbangan adalah hanya dua belas jam setelah saya, tapi karena dia tidak bisa pergi langsung dia harus mata merah itu ke New York dan kemudian meninggalkan untuk Paris keesokan harinya, masuk ke Marseille pada hari Senin. Itu akan memberikan saya waktu untuk mempersiapkan kedatangannya, tetapi, mengetahui Max, rumah akan menjadi bersih dan lengkap dengan makanan dan minuman dan saya akan tidak ada hubungannya.Siaga Bennett... dan semua itu.Saya menetap ke dalam kabin kelas satu, menurun sampanye, dan mengeluarkan telepon saya ke teks Chloe.Naik. Melihat Anda di kolam.Telepon saya berdengung beberapa detik kemudian. Memikirkan kembali perjalanan ini. Ada penjualan sepatu di Dillons akhir pekan ini.Aku tertawa, memilih untuk mengabaikan satu ini dan menyelinap telepon saya kembali ke dalam saku. Penutup mata sebagai penumpang lain yang diajukan di masa lalu saya, saya teringat perjalanan masa lalu kita. Kami hanya telah bepergian bersama beberapa kali, tetapi tidak pernah pergi sesuai rencana. Saya telah dikeluarkan semacam voodoo liburan saya tidak menyadari? Tampaknya kita ditentukan untuk diganggu dengan perjalanan yang sangat pergi lapangan, diambil secara terpisah, diwarnai oleh sengsara argumen... atau telah dibatalkan sama sekali.Perut saya berubah ketika aku ingat usaha kita untuk liburan terakhir Thanksgiving. Pada dorongan satu akhir pekan kami telah membeli tiket ke St Bart's dan menyewa rumah di atas air. Hal itu dimaksudkan untuk menjadi sempurna tetapi sebaliknya hal itu mengarah pada pertama kalinya Chloe berhenti berbicara kepada saya sejak kami rekonsiliasi.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Saya akan kehilangan satu hari dalam perjalanan, tiba pada hari Sabtu. Penerbangan Chloe hanya dua belas jam setelah saya, tapi karena dia tidak bisa pergi langsung dia harus mata merah itu ke New York dan kemudian berangkat ke Paris hari berikutnya, masuk ke Marseille pada hari Senin. Ini akan memberi saya waktu untuk mempersiapkan kedatangannya, namun, mengetahui Max, rumah akan menjadi bersih dan diisi dengan makanan dan minuman dan saya akan tidak ada hubungannya.
Sebuah Bennett menganggur. . . dan semua itu.
Aku duduk di kabin kelas pertama, menurun sampanye, dan mengeluarkan ponsel saya ke teks Chloe.
Boarded. Melihat Anda di kolam.
Ponsel saya berdengung beberapa detik kemudian. Rethinking seluruh perjalanan ini. Ada penjualan sepatu di Dillons akhir pekan ini.
Aku tertawa, memilih untuk mengabaikan satu ini dan tergelincir telepon saya kembali ke dalam saku jaket. Menutup mata saya sebagai penumpang lain yang diajukan di masa lalu saya, saya ingat perjalanan masa lalu kita. Kami hanya melakukan perjalanan bersama-sama beberapa kali, tapi tidak pernah berjalan sesuai rencana. Saya telah dikeluarkan semacam voodoo liburan saya tidak menyadari? Tampaknya kami ditakdirkan untuk diganggu oleh perjalanan yang berjalan dengan sangat tentunya, diambil secara terpisah, diwarnai oleh argumen sengsara. . . atau dibatalkan sama sekali.
Perutku berubah ketika aku teringat upaya kami pada liburan Thanksgiving lalu. Pada dorongan satu akhir pekan kami telah membeli tiket ke St. Bart dan menyewa sebuah rumah di atas air. Hal itu dimaksudkan untuk menjadi sempurna tetapi itu menyebabkan pertama kalinya Chloe berhenti berbicara kepada saya sejak rekonsiliasi kita.