He is in Melbourne nowShe had conse

He is in Melbourne now
She had consented to go away, to leave her home. Was that wise? She tried to weigh each side of the question. In her home anyway she had shelter and food; she had those whom she had known all her life about her. O course she had to work hard, both in the house and at business. What would they say of her in the Stores when they found out that she had run away with a fellow? Say she was a fool, perhaps; and her place would be filled up by advertisement. Miss Gavan would be glad. She had always had an edge on her, especially whenever there were people listening.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Dia sekarang di MelbourneDia telah setuju untuk pergi, meninggalkan Dia rumah. Apakah itu bijaksana? Dia mencoba untuk menimbang setiap sisi pertanyaan. Di rumahnya tetap dia memiliki tempat tinggal dan makanan; Dia punya orang-orang yang dia telah dikenal sepanjang hidupnya tentang dirinya. O Lapangan ia harus bekerja keras, baik di rumah dan bisnis. Apa yang akan mereka katakan padanya di toko-toko ketika mereka mengetahui bahwa dia telah melarikan diri dengan sesama? Mengatakan ia adalah seorang bodoh, mungkin; dan tempatnya akan diisi oleh iklan. Miss Gavan akan senang. Dia selalu punya keunggulan pada dirinya, terutama bila ada orang-orang yang mendengarkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dia di Melbourne sekarang
Dia setuju untuk pergi, untuk meninggalkan rumahnya. Apakah itu bijaksana? Dia mencoba untuk menimbang setiap sisi pertanyaan. Dalam pula rumahnya dia memiliki tempat tinggal dan makanan; dia memiliki orang-orang yang ia kenal seumur hidupnya tentang dia. O tentu saja ia harus bekerja keras, baik di rumah dan di bisnis. Apa yang akan mereka katakan tentang dia di Toko ketika mereka menemukan bahwa ia telah melarikan diri dengan sesama? Mengatakan dia bodoh, mungkin; dan tempatnya akan diisi oleh iklan. Nona Gavan akan senang. Dia selalu memiliki keunggulan pada dirinya, terutama setiap kali ada orang mendengarkan.