Making way for opposite leadership

Making way for opposite leadership styles was also an essential ingredient to Norman’s—and ASDA’s—success. This was most clear in Norman’s willingness to hire Allan Leighton shortly after he took over. Leighton eventually became deputy chief executive. Norman and Leighton shared the same E and O values, but they had completely different personalities and styles. Norman, cool and reserved, impressed people with the power of his mind—his intelligence and business acumen. Leighton, who is warmer and more people oriented, worked on employees’ emotion with the power of his personality. As one employee told us, ”People respect achieve, but they love Allan.” Norman was the first to credit Leighton with having helped to create emotional commitment to the new ASDA. While it might be possible for a single individual to embrace opposite leadership styles, accepting an equal partner with a very different personality makes it easier to capitalize on those styles. Leighton certaimy helped Norman reach out to the organization. Together they held quarterly meetings with store managers to hear their ideas, and they supplemented those meetings with impromptu talks.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Membuat jalan bagi berlawanan gaya kepemimpinan ini juga unsur penting untuk Norman di — dan ASDA's — sukses. Ini adalah paling jelas dalam Norman di kesediaan untuk menyewa Allan Leighton tak lama setelah ia mengambil alih. Leighton akhirnya menjadi Deputi kepala eksekutif. Norman dan Leighton berbagi nilai E dan O yang sama, tetapi mereka memiliki kepribadian yang berbeda dan gaya. Orang-orang Norman, keren dan reserved, terkesan dengan kekuatan pikiran-nya bisnis intelijen dan ketajaman. Leighton, siapa hangat dan lebih banyak orang berorientasi, bekerja pada emosi karyawan dengan kekuatan kepribadiannya. Seperti satu karyawan mengatakan kepada kami, "menghormati orang mencapai, tetapi mereka cinta Allan." Norman adalah yang pertama untuk kredit Leighton dengan memiliki membantu untuk membuat komitmen emosional ASDA baru. Sementara itu mungkin mungkin bagi seorang individu untuk merangkul gaya kepemimpinan yang berlawanan, menerima mitra dengan kepribadian yang sangat berbeda membuatnya lebih mudah untuk memanfaatkan gaya-gaya. Leighton certaimy membantu Norman menjangkau organisasi. Bersama-sama mereka mengadakan pertemuan kuartalan dengan menyimpan manajer untuk mendengar ide-ide mereka, dan mereka dilengkapi pertemuan-pertemuan dengan pembicaraan dadakan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Membuat jalan bagi gaya kepemimpinan yang berlawanan juga merupakan unsur penting untuk Norman's-dan-ASDA's sukses. Ini adalah yang paling jelas dalam kesediaan Norman untuk menyewa Allan Leighton tak lama setelah ia mengambil alih. Leighton akhirnya menjadi wakil kepala eksekutif. Norman dan Leighton berbagi E dan O nilai yang sama, tetapi mereka memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda dan gaya. Norman, dingin dan pendiam, terkesan orang-orang dengan kekuatan pikirannya-nya kecerdasan dan ketajaman bisnis. Leighton, yang lebih hangat dan lebih banyak orang yang berorientasi, bekerja pada emosi karyawan dengan kekuatan kepribadiannya. Sebagai salah satu karyawan mengatakan kepada kami, "orang-orang menghormati mencapai, tetapi mereka mencintai Allan." Norman adalah yang pertama untuk kredit Leighton dengan telah membantu untuk membuat komitmen emosional ke ASDA baru. Sementara itu mungkin untuk satu individu untuk merangkul gaya kepemimpinan yang berlawanan, menerima mitra sejajar dengan kepribadian yang sangat berbeda membuatnya lebih mudah untuk memanfaatkan gaya tersebut. Leighton certaimy membantu Norman menjangkau organisasi. Bersama-sama mereka mengadakan pertemuan triwulanan dengan manajer toko untuk mendengar ide-ide mereka, dan mereka dilengkapi pertemuan mereka dengan pembicaraan dadakan.