In classical conditioning, a condit

In classical conditioning, a conditioned stimulus is paired with an unconditioned stimulus until it is capable of bringing about a previously unconditioned response. For example, Watson and Rainier conditioned a young boy to fear a white rat (the conditioned stimulus) by associating it to a loud sudden noise (an unconditioned stimulus). Eventually, through the process of generalization, the boy learned to fear stimuli that resembled the white rat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Di klasik stimulus terkondisi dipasangkan dengan unconditioned stimulus sampai hal ini mampu membawa tentang tanggapan sebelumnya tidak. Sebagai contoh, Watson dan Rainier ber-seorang anak muda ketakutan tikus putih (stimulus terkondisi) dengan mengaitkan suara tiba-tiba keras (unconditioned stimulus). Akhirnya, melalui proses generalisasi, anak belajar untuk takut rangsangan yang menyerupai tikus putih.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Dalam pengkondisian klasik, stimulus terkondisi dipasangkan dengan stimulus bersyarat sampai ia mampu mewujudkan respon sebelumnya berkondisi. Sebagai contoh, Watson dan Rainier dikondisikan anak laki-laki takut tikus putih (stimulus terkondisi) dengan mengaitkannya ke suara tiba-tiba keras (stimulus berkondisi). Akhirnya, melalui proses generalisasi, anak itu belajar untuk takut rangsangan yang menyerupai tikus putih.