The separation between the ethnogra

The separation between the ethnographer and the novelist may be somewhat artificial. In many ways they are similar. Both tend to stand apart, consciously marginalized vis-à-vis the cultures they describe, self-alienated, disciplining themselves to make the familiar strange and the strange familiar. Both attempt to put into words the results of their observations and their ruminations on what they have observed. Both draw on conventions and traditions of writers before them, ethnographers usually more explicitly than novelists.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pemisahan antara ahli etnografi dan novelis mungkin agak buatan. Dalam banyak cara mereka serupa. Kedua cenderung berdiri terpisah, secara sadar terpinggirkan vis-à-vis budaya mereka menggambarkan diri terasing, bagaimana kita mendisiplin diri untuk membuat akrab aneh dan aneh akrab. Keduanya berusaha untuk dimasukkan ke dalam kata-kata hasil pengamatan mereka dan mereka perenungan pada apa yang mereka mengamati. Keduanya menarik pada Konvensi dan tradisi penulis sebelum mereka, ahli etnografi biasanya lebih eksplisit daripada novelis.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pemisahan antara etnografer dan novelis mungkin agak buatan. Dalam banyak hal mereka mirip. Keduanya cenderung berdiri terpisah, sadar terpinggirkan vis-à-vis budaya mereka menggambarkan, diri terasing, mendisiplinkan diri untuk membuat akrab aneh dan akrab aneh. Kedua upaya untuk dimasukkan ke dalam kata-kata hasil pengamatan dan perenungan terhadap apa yang telah mereka amati. Kedua menarik konvensi dan tradisi penulis sebelum mereka, etnografer biasanya lebih eksplisit dari novelis.