mirip dengan CB (Tabel 5). CB karakter-terwujud oleh
penurunan cepat (dari 78,6% menjadi 8,49%) di SFC di 20˚C -
30C. Penurunan cepat dalam konten SFC dari 18,5% menjadi
3,57% dalam ini kisaran suhu (20˚C - 30C) yang
ditampilkan untuk EIS, sedangkan, SFC profil dari CIS menunjukkan
penurunan yang cepat (dari 25% menjadi 13,9%) di 10 ˚C - 15C (Tabel 5). Oleh karena itu, EIS menunjukkan perilaku termal lebih dekat dengan
yang dari CB dibandingkan dengan CIS. Selanjutnya SFC
nilai-nilai sampel ini jauh lebih rendah (34%) dibandingkan dengan
CB (96,1%) suhu didinginkan (4c - 7C), namun
produk cokelat dengan tingkat tertentu sampel ini
sebagai CBR tidak akan rapuh selama penyimpanan di pendingin
kondisi, yang merupakan salah satu kualitas yang paling penting
faktor dalam produk ini [16].
4. Kesimpulan
Dari penelitian ini kami menyimpulkan bahwa, kombinasi kering
fraksinasi, hidrogenasi parsial dan interesterifikasi enzimatik merupakan metode yang tepat untuk memproduksi CBR
dari minyak biji teh. Juga, sampel siap dengan ini
metode (EIS), untuk nilai SFC lebih rendah dari CB, adalah
cocok untuk memproduksi produk cokelat dengan lembut
tekstur. Selain itu, SFC lebih rendah dari sampel ini (34%)
dibandingkan dengan CB (96,1%) suhu didinginkan (4c - 7C), menginduksi cokelat mengandung tertentu
tingkat sampel ini, sebagai CBR, tidak akan rapuh selama penyimpanan pada kondisi pendinginan, yang merupakan salah satu yang paling
faktor kualitas penting dalam produk cokelat.
5. Ucapan Terima Kasih
Para penulis berterima kasih kepada Tarbiat Modares Univer
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..