phase 1: Getting StartedA high qual

phase 1: Getting Started
A high quality assesment of a child who is deafblind will require extra planning, more coordination with other educational team members, and more time overall as compared to other assesment you may conduct. Planning for an assesment involves considering the family's role in the process, teh roel of all professionals involved in the child's education, and the methods you will use to evaluate the child's competencies. Carefull planning will help all team members to share an understanding of the educational needs and challenges of the child.

The assesment process we discuss here may be very different from the one you use to assess typically developing children. No doubt, you will need to deviate from standard procedures in which the use of formal measures can be applied in as little time as an hour or two assement time will vary depending upon several factors, including the complexity of the identified issues, the time "allotted" for the assesment, the child's schedule, the availability of team members, and the assesment measures and methods used.

Many professionals in special education have little or no experience working with a children who are deafblind or who have multiple disabilities. They may lack the confidence to assess children with complex needs who are non verbal or pre-symbolic communicators. However, through an interdisciplinary team approach and family-professional collaboration, a professional can organize a high quality assesment process by using the following tips.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Tahap 1: persiapanPenilaian kualitas tinggi anak yang deafblind akan memerlukan perencanaan tambahan, lebih koordinasi dengan anggota tim pendidikan lainnya, dan lebih banyak waktu secara keseluruhan dibandingkan dengan penilaian lain Anda boleh melakukan. Perencanaan untuk penilaian melibatkan mempertimbangkan peran keluarga dalam proses, roel semua profesional terlibat dalam pendidikan anak, dan metode yang akan digunakan untuk mengevaluasi anak kompetensi. Hati-hati perencanaan akan membantu semua anggota tim untuk berbagi pemahaman tentang kebutuhan pendidikan dan tantangan anak.Proses penilaian yang kita bahas di sini mungkin sangat berbeda dari yang Anda gunakan untuk menilai anak-anak biasanya berkembang. Tidak diragukan lagi, Anda akan perlu untuk menyimpang dari standar di mana penggunaan langkah-langkah formal dapat diterapkan dalam waktu satu jam atau dua assement waktu akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kompleksitas isu-isu yang diidentifikasi, waktu yang "diberikan" untuk penilaian, anak jadwal, ketersediaan anggota tim, dan langkah-langkah penilaian dan metode yang digunakan.Banyak profesional dalam pendidikan memiliki sedikit atau tidak ada pengalaman bekerja dengan anak-anak yang deafblind atau yang memiliki beberapa cacat. Mereka mungkin tidak memiliki kepercayaan diri untuk menilai anak-anak dengan kebutuhan yang kompleks yang bebas lisan atau pra-simbolis komunikator. Namun, melalui pendekatan tim interdisipliner dan kolaborasi keluarga-profesional, profesional dapat mengatur proses penilaian kualitas tinggi dengan menggunakan tips berikut.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Tahap 1: Memulai
Sebuah kajian kualitas tinggi dari seorang anak yang tunanetra-rungu akan memerlukan perencanaan tambahan, lebih koordinasi dengan anggota tim pendidikan lainnya, dan lebih banyak waktu keseluruhan dibandingkan dengan assesment lain Anda dapat melakukan. Perencanaan untuk assesment melibatkan mempertimbangkan peran keluarga dalam proses, teh roel dari semua profesional yang terlibat dalam pendidikan anak, dan metode yang akan Anda gunakan untuk mengevaluasi kompetensi anak. Perencanaan hati-hati akan membantu semua anggota tim untuk berbagi pemahaman tentang kebutuhan pendidikan dan tantangan anak. Proses assesment kita bahas di sini mungkin sangat berbeda dari yang Anda gunakan untuk menilai biasanya mengembangkan anak-anak. Tidak diragukan lagi, Anda akan perlu untuk menyimpang dari prosedur standar di mana penggunaan langkah-langkah formal dapat diterapkan dalam waktu sesedikit satu jam atau dua waktu assement akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk kompleksitas permasalahan yang diidentifikasi, waktu " dialokasikan "untuk assesment tersebut, jadwal anak, ketersediaan anggota tim, dan langkah-langkah kajian dan metode yang digunakan. Banyak profesional dalam pendidikan khusus memiliki pengalaman sedikit atau tidak bekerja dengan anak-anak yang tunanetra-rungu atau yang memiliki beberapa cacat. Mereka mungkin tidak memiliki kepercayaan diri untuk menilai anak-anak dengan kebutuhan yang kompleks yang komunikator non verbal atau pra-simbolik. Namun, melalui pendekatan tim interdisipliner dan kolaborasi keluarga-profesional, profesional dapat mengatur proses assesment kualitas tinggi dengan menggunakan tips berikut.