Evidence for Urea TransportersNumer

Evidence for Urea Transporters

Numerous students have conducted experiments on red blood hemolysis in various osmotic solutions to investigate the principles of diffusion and osmosis. Red blood cells lyse very rapidly (too fast to measure the time) when placed in an isosmotic solution of urea (300 mosM). Red blood cells lyse measurably less rapidly when placed in an isosmotic solution (300 mosM) of the urea analog thiourea. The explanation for the lysis that was commonly taught was that urea and thiourea were able to permeate the red blood cell membranes through nonselective pores to cause osmotically driven swelling and rupture of cells. However, identification of transport proteins for select small molecules has shown that red blood cells have numerous aquaporins (AQP1) that facilitate rapid water movement under osmotic gradients and numerous urea transporters (UT-B) that facilitate rapid ureamovement by diffusion under concentration gradients.
Thiourea molecules utilize the same urea transporters to cross red blood cell membranes as urea but permeate more slowly.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bukti untuk Urea TransportersBanyak siswa melakukan percobaan pada hemolisis darah merah dalam berbagai osmotik solusi untuk menyelidiki prinsip-prinsip Difusi dan osmosis. Sel darah merah melisiskan sangat cepat (terlalu cepat untuk mengukur waktu) ketika ditempatkan di sebuah solusi isosmotic urea (300 mosM). Sel darah merah melisiskan menyolok kurang cepat ketika ditempatkan di solusi isosmotic (300 mosM) dari urea analog thiourea. Penjelasan untuk lysis yang biasanya diajarkan adalah bahwa urea dan thiourea mampu menembus membran sel darah merah melalui pori-pori nonselektif menyebabkan osmotik didorong pembengkakan dan pecah sel. Namun, identifikasi transporter untuk Pilih molekul kecil telah menunjukkan bahwa sel-sel darah merah memiliki banyak aquaporins (AQP1) yang memfasilitasi gerakan cepat air di bawah gradien osmotik dan banyak urea pengangkut (UT-B) yang memfasilitasi cepat ureamovement oleh difusi di bawah gradien konsentrasi.Molekul Thiourea memanfaatkan transporters urea sama lintas membran sel darah merah sebagai urea tetapi menyerap lebih lambat.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Bukti untuk Pengangkut Urea

Banyak siswa telah melakukan percobaan pada hemolisis darah merah dalam berbagai solusi osmotik untuk menyelidiki prinsip-prinsip difusi dan osmosis. Sel darah merah melisiskan sangat cepat (terlalu cepat untuk mengukur waktu) ketika ditempatkan dalam larutan isoosmotik urea (300 mOsm). Sel darah merah melisiskan terukur kurang cepat ketika ditempatkan dalam larutan isoosmotik (300 mOsm) dari tiourea analog urea. Penjelasan untuk lisis yang biasa diajarkan adalah bahwa urea dan tiourea mampu menembus membran sel darah merah melalui pori-pori selektif menyebabkan pembengkakan osmotik didorong dan pecahnya sel. Namun, identifikasi protein transportasi untuk molekul kecil pilih telah menunjukkan bahwa sel-sel darah merah memiliki banyak aquaporins (AQP1) yang memfasilitasi pergerakan air yang cepat di bawah gradien osmotik dan banyak transporter urea (UT-B) yang memfasilitasi ureamovement cepat oleh difusi bawah gradien konsentrasi.
Thiourea molekul memanfaatkan transporter urea yang sama untuk menyeberang membran sel darah merah sebagai urea tapi menyerap lebih lambat.